KOMPAS.com – Klub raksasa Liga Belgia, Anderlecht harus berurusan dengan Federasi Sepak Bola Belgia (RBFA) terkait Vincent Company yang belum memiliki lisensi kepelatihan.
Bek berusia 33 tahun ini diangkat sebagai pelatih sekaligus pemain oleh Anderlecht pada Mei 2019.
Kompany kembali ke klub masa mudanya ini dalam upaya untuk mengubah masa depan tim paling sukses di negara itu.
Namun atas kesalahan tersebut Anderlecht terancam bakal dikenai denda maksimal membayar 5.000 euro atau setara Rp 79 juta.
Baca juga: Sergio Aguero Terlibat Kecelakaan Serius di Jalan Raya
Berdasarkan pernyataan resmi RBFA (17/10/2019), pemberian sanski tersebut lantaran diketahui status kepelatihan Vincent Kompany ditutupi Anderlecht kepada Federasi.
”Klub telah melanggar aturan untuk waktu yang lama dan telah mengumumkannya kepada publik terlepas dari aturan itu,” kata Komite Lisensi RBFA dikutip BolaSport dari Reuters.
Belgia mengharuskan setiap pelatih kepala di klub level divisi utama harus memiliki lisensi UEFA Pro. Namun kenyataannya, lisensi itu tidak dimiliki oleh Vincent Kompany.
Anderlecht mengatakan, sebenarnya mereka juga meng-hire Simon Davies. Mantan kepala Akademi Manchester City yang telah mengikuti Kompany ke Brussels.
Baca juga: 6 Klub Liga 1 Lolos Lisensi AFC, 8 Klub Ditolak, Siapa Saja?
Davies seharusnya terdaftar sebagai pelatih kepala klub ini, tetapi komisi tersebut menggunakan pernyataan media klubnya soal status asli Kompany.
Anderlecht juga dikatakan tidak sopan atau tak taat aturan terhadap Badan Sepak bola Eropa (UEFA).
Menyusul hukuman dari asosiasi, Anderlecht kemudian mengambil keputusan menunjuk Frank Vercauteren sebagai pelatih kepala.
Mereka menyatakan Vercauteren menggantikan posisi Davies yang kini menjadi asisten pelatih.
Baca juga: Bulgaria Vs Inggris Diwarnai Tindakan Rasialis, UEFA Masih Bungkam
Anderlecht juga mengatakan jika Kompany tetap menjadi pelatih klub. Sementara Vercauteren hanya akan bertugas membantu pekerjaannya.
Anderlecht mencatat hanya dua kali meraih kemenangan dari 10 pertandingan di bawah Kompany, yang juga bermain tetapi kemudian cedera sehingga absen tampil.
We don’t believe the hype, we don’t believe the drama. We believe in the process. We continuously produce good football, with a very (!) young but talented squad. However, no results, so no excuses. Now there’s nothing else to do but work even harder. #InYouthWeTrust pic.twitter.com/etSiqJeJVf
— Vincent Kompany (@VincentKompany) August 23, 2019
Sudah 10 pekan Jupiler Pro League, nama resmi Liga Utama Belgia, Anderlecht masih berada di peringkat 13 dari 16 klub peserta.
Mereka baru dua kali menang dan tiga imbang serta menelan lima kekalahan dengan nilai sementara sembilan.
Klub ini punya selisih enam poin di atas nilai penghuni dasar klasemen atau tim calon degradasi, Cercle Brugge. (Estu Santoso)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.