Gara-gara Fans Rasial, Ketua Persatuan Sepak Bola Bulgaria Mundur

KOMPAS.com - Ketua Persatuan Sepak Bola Bulgaria, Borislav Mihaylov, mundur dari jabatannya menyusul tindakan rasial dari penonton pada laga Kualifikasi Euro 2020 melawan Inggris.

Bulgaria tidak berdaya kala menghadapi Inggris pada laga lanjutan Grup A Kualifikasi Euro 2020.

Bertanding di Stadion Vasil Levski, Senin (14/10/2019) atau Selasa dini hari WIB, timnas Bulgaria kalah 0-6.

Baca juga: Bulgaria Vs Inggris Diwarnai Tindakan Rasialis, UEFA Masih Bungkam

Kekalahan tersebut bermakna ganda bagi Bulgaria. Selain takluk karena setengah lusin gol, fans mereka justru membuat "ulah" selama laga berlangsung.

Ya, fans tuan rumah melakukan tindakan rasial yang ditujukan kepada pemain kulit hitam timnas Inggris dengan menirukan suara hewan (kera).

Wasit sampai harus menghentikan pertandingan dua kali pada menit ke-27 dan ke-44. 

Baca juga: Bulgaria Vs Inggris, Dua Pesan dari Kemenangan The Three Lions

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengutuk tindakan fans Bulgaria.

Ia menuntut juga agar pihak UEFA mengambil sikap tegas.

Bukan hanya pihak Inggris, kubu tuan rumah pun tidak membenarkan rasisme "bermain" di negaranya.

Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borisov, sampai mendesak Ketua Persatuan Sepak Bola Bulgaria, Borislav Mihaylov, agar meletakkan jabatannya.

Baca juga: Bulgaria Vs Inggris, Sikap Rasialis Nodai Kemenangan Telak The Three Lions

"Saya mendesak Borislav Mihaylov untuk mengundurkan diri sesegera mungkin!" tulisnya dalam laman Facebook.

Beberapa jam kemudian, Persatuan Sepak Bola Bulgaria (BFU), menyatakan bahwa Mihaylov sudah mengajukan pengunduran dirinya dan menyerahkan otoritasnya kepada anggota Komite Eksekutif BFU.

Di sisi lain, kekalahan telak dari Inggris semakin menambah penderitaan negara asal legenda Manchester United, Dimitar Berbatov, itu.

Baca juga: Hasil Kualifikasi Euro 2020, Ukraina Lolos, Inggris dan Perancis Tersendat

Dari tujuh laga yang telah dilakoni, Bulgaria tak satu pun meraih kemenangan.

Mereka hanya membukukan tiga seri dan empat kekalahan.

Akibatnya, mereka terbenam di dasar klasemen Grup A dengan koleksi tiga poin dan peluang lolos ke putaran final Euro 2020 sudah pasti tertutup.