"Apabila ini rezeki kita, alhamdulillah harus dikawal bersama. Jika tidak, harus lebih dikawal juga karena kami juga tak ingin melewati milestone ini," tutur wanita lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
"Dulu kita bahkan submit bidding juga tak bisa karena belum memenuhi kriteria. Dahulu, kita tak punya jumlah pelatih cukup, jumlah instruktur cukup. Nah, sekarang ini kita sudah bisa," lanjut Tisha.
"Kita jangan hanya bermimpi menjadi tuan rumah Piala Dunia senior atau mengirim tim ke Piala Dunia."
Ratu Tisha juga meminta semua pihak tidak khawatir apabila Indonesia gagal dalam bidding untuk Piala Dunia U-20 2021 ini karena FIFA akan membuka bidding untuk Piala Dunia U-17 2021 pada Desember 2019.
"Menurut saya, kita bersiap dulu baru kemenangan akan datang. Saya kawal satu per satu ke pemerintah kota setempat. Mindset-nya masih 'ya sudah, kalau ditunjuk akan bersiap'. Yang benar adalah kita bersiap dulu, benahi dulu, baru ditunjuk," ujarnya.
"Kalau gagal untuk Piala Dunia U-20 2021, Desember kita akan maju lagi untuk Piala Dunia U-17 2021."
Di lain pihak, Ratu Tisha juga ditanya soal kondisi sosial Tanah Air yang sedang bergejolak beberapa bulan terakhir serta menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober.
"Berharap sih tidak terjadi apa-apa tetapi teman-teman di PSSI tetap harus menyiapkan strategi komunikasinya," tutur Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, P Tri Agung Kristanto.
Baca juga: Cetak 29 Poin dalam 27 Menit, Zion Williamson Gemparkan Pramusim NBA
Tisha mengatakan bahwa hal ini tetap menjadi sorotan FIFA sejak bidding pertama diproses dan ketika Indonesia menjadi tuan rumah bagi laga-laga Kualifikasi Piala Dunia melawan Thailand dan Malaysia.
"Kita lumayan setengah mati ketika ada insiden pada laga Indonesia vs Malaysia, lobi kita cukup berat. Mereka mengirimkan satu set media monitoring dalam bahasa Indonesia dan Inggris, semua dipantau. Satu-satu ditanyakan apakah ini benar atau tidak," lanjutnya.
Tisha juga mengatakan bahwa kendati sudah mundur, Thailand akan mendukung pencalonan Indonesia. Misalnya, negara-negara peserta akan melakoni training center di Thailand sebelum berangkat ke Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.