KOMPAS.com - Salah satu tantangan Indonesia dalam bidding menjadi host Piala Dunia U-20 2021 adalah menyediakan lapangan latihan kelas dunia bagi para negara peserta.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, dalam acara media visit ke Kompas Group di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Indonesia memang tidak punya waktu banyak untuk berbenah lebih lanjut apabila FIFA Council pada 23-24 Oktober 2019 menerapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 yang kemungkinan bergulir pada Mei/Juni 2021.
Akan tetapi, Ratu Tisha juga yakin bahwa hal tersebut bukanlah isu mayor karena dapat dibenahi dalam waktu dekat.
Baca juga: Bukti Fabio Quartararo Salah Satu Rookie Terhebat MotoGP
"Kalau dari hasil perbincangan mendalam dengan beberapa pemerintah kota dan kabupaten setempat yang kami tunjuk, utamanya Solo, Yogya, Bali, Surabaya, pairing selain Jakarta-Bogor, yang paling urgent adalah lapangan latihan," ujar Ratu Tisha kepada wartawan-wartawan Harian Kompas, Kompas.com, KompasTV, dan BolaSport.com.
Tisha menekankan keuntungan yang didapat dari dibangunnnya infrastruktur di daerah-daerah tersebut mengingat kota-kota tadi merupakan nadi sepak bola Tanah Air.
"PSSI memang sedikit memaksa ke sana. Hotspot sepak bola di sana. Banyak sekali turnamen di sana. Di Jawa Tengah, Piala Soeratin bisa bergulir full season delapan bulan tetapi lapangannya pasti akan menjadi berpasir," lanjutnya.
Baca juga: Geliat PSSI Jelang Tenggat Waktu Pengumuman Host Piala Dunia U-20 2021
"Kalau memiliki infrastruktur lebih banyak, kita bisa terus mengadakan turnamen seperti ini."
Wanita kelulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga FIFA Masters ini juga menyebut perbedaan kualifikasi stadion bagi turnamen besar terakhir yang Indonesia gelar, Asian Games, dengan turnamen FIFA tersebut.
Baca Juga: F1 Jepang 2019 - Kena Penalti, Bocah Ajaib Ferrari Didenda Rp390 Juta dan Waktu 15 Detik
"Di Asian Games, satu venue tak harus mempunyai satu lapangan latihan. Contoh, tim-tim yang bermarkas di Stadion Patriot bisa memakai lapangan latihan di ABC. Jauh banget memang," lanjutnya.
"Sekarang, satu venue harus ditemani lima lapangan latihan. Stadion Patriot harus punya lima, Stadion Wibawa Mukti harus lima. Dari 10 stadion yang diajukan, tujuh sudah ready ada lima lapangan," tutur Tisha lagi.
"Walau ready lima tapi memang sebagian lapangan pasir."
Akan tetapi, Tisha menekankan bahwa PSSI tak menilai bahwa masalah ini mempunyai tingkat kesulitan tinggi.
Pembangunan lapangan latihan tambahan dinilai bisa kelar dalam waktu dua tahun dari sekarang.
"Contohnya di Solo, saya cukup ndredeg membawa kontingen FIFA ke sana karena lapangan lagi gundul."
"Namun, saya yakin lapangan itu bisa dipakai karena sudah berpagar dan bagus. Saya yakin bisa karena Stadion Manahan sudah dipugar. Solo salah satu kota yang paling top berbenah untuk lapangan latihan," tuturnya lagi.
Selain Solo, Ratu Tisha juga memuji kesiapan Surabaya. Walau Stadion Gelora Bung Tomo harus menjalani beberapa renovasi untuk akses stadion, Tisha memuji kesiapan Wali Kota Surabaya, Tri Rishmaharini.
"Ibu Risma semangat sekali, ia bahkan langsung mengumpulkan kepala dinas saat itu juga setelah saya berkunjung ke sana," tutur Tisha sembari tertawa.
Akan tetapi, ia juga mengungkapkan beberapa stadion seperti Mandala Krida (Yogyakarta) dan I Wayan Dipta (Bali) dibenahi tanpa technical assistance dari PSSI jadi beberapa tatanan ruang masih salah.
Bali pun baru mempunyai dua lapangan latihan sehingga mereka harus membangun fasilitas latihan tambahan.
Baca Juga: F1 Jepang 2019 - Alasan Sebastian Vettel Lolos dari Jump Start Penalty
"Ketika submit, kami fokus ke sesuatu yang sudah ada dan bisa direnovasi. Jadi tidak major, saya bilang persiapan akan keburu," ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa syarat FIFA untuk stadion-stadion venue Piala Dunia U-20 memang tidak terlalu besar.
"Sebenarnya, jika ditilik keperluannya tidak terlalu berat. Cukup stadion berkapasitas 5.000 sudah bisa menjadi venue pertandingan, asal sesuai regulasi seperti ketersediaan single seat, kamar ganti, dan lampu yang sesuai standar," tuturnya.
"Delegasi FIFA terlihat happy melihat lapangan di Gelora Bung Karno, Stadion Madya, di Bali, lapangan latihan UNJ juga. Hanya, saya rada stress ketika melihat lapangan latihan di Pakansari berwarna kuning," ujar Tisha menutup.
Indonesia mencalonkan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Daftar pesaing Tanah Air menjadi hanya dua, yang keduanya berasal dari CONMEBOL, yakni Brasil dan juga Peru.
Wakil Asia lain, joint bid dari Thailand/Myanmar serta Uni Emirat Arab/Arab Saudi/Bahrain juga telah mengundurkan diri.
Jika FIFA Council pada 23-24 Oktober 2019 nanti menerapkan Indonesia terpilih sebagai tuan rumah, Tanah Air bakal menjamu 24 negara-negara terbaik level U-20 di dunia.
Sebanyak 52 pertandingan bakal bergulir di 10 kota yang sudah PSSI pilih untuk menjadi tuan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.