BALI, KOMPAS.com – Arema FC dipastikan bakal melakoni tiga tandang beruntun dalam jadwal Liga 1 2019.
Tim Singo Edan tetap menghadapi PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Tira Persikabo sesuai jadwal yang ditentukan sebelumnya. Tak ada penundaan pertandingan karena semua tim berkomitmen menuntaskan kompetisi pada 22 Desember 2019 mendatang.
Kepastian itu didapatkan seusai manajemen klub menggelar emergency meeting bersama operator kompetisi Liga 1 2019, Sabtu (12/10) sore.
Dalam meeting tersebut, semua klub sepakat untuk menggelar pertandingan sesuai jadwal setelah FIFA Matchday, 15 Oktober 2019.
Sebelumnya, sempat terjadi kekhawatiran, Liga 1 bakal tertunda karena beberapa laga dikabarkan terkendala izin keamanan.
Namun, hal tersebut terpatahkan seusai digelarnya rapat darurat di Bali.
“Dari emergency meeting ini, semua klub sepakat, bila Liga 1 akan berakhir pada 22 Desember 2019,” ujar general manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Baca juga: PSM Makassar Vs Arema FC, Milo Gembira Alfarizi Kembali dari Cedera
Dengan demikian, laga tandang Arema pun bakal sesuai jadwal, yakni 16 Oktober ke Makassar bertemu PSM dalam laga tunda pekan 5, kemudian 20 Oktober ke Aji Imbut Tenggarong melawan Persipura, dan 24 Oktober melawan Tira Persikabo.
“Away Arema sampai saat ini sesuai trek. Kami juga sudah langsung sampaikan ke tim pelatih," tegas dia.
Pria asal Madiun itu menerangkan, dalam pertemuan di Bali, semua tim menyepakati tiga poin penting agar kompetisi berakhir sesuai jadwal. Poin tersebut menjawab ketakutan banyak pihak bila laga ditunda karena alasan izin keamanan.
Poinnya pertama adalag semua klub sepakat mengajukan izin pertandingan sesuai dengan jadwal yang ada.
Lantas, andaikan izin alot, maka langkah kedua dilakukan, yakni tuan rumah harus rela pertandingan digelar tanpa penonton.
Baca juga: Cara Milomir Seslija Bangun Kedalaman Skuad Arema FC
“Apabila pengajuan izin tanpa penonton masih tidak mendapatkan restu juga, maka klub tuan rumah wajib memindahkan pertandingan ke tempat lain. Sesuai dengan keinginan tuan rumah nanti dipindah ke mana, demi alasan keamanan," jelasnya.
Artinya, tim dengan status tuan rumah wajib untuk mengupayakan laga bisa digelar. Seandainya dengan tiga upaya tersebut, pertandingan masih belum juga mendapatkan izin, maka harus segera memberikan informasi kepada operator.
“Bila empat hari sebelum izin perandingan tidak dapat izin, harus segera memberikan informasi juga ke operator atau LIB,” katanya.
Ruddy Widodo menuturkan, bila ada case atau masalah izin dicabut di H-1 pertandingan dan terjadi setelah match commissioner meeting (MCM), maka tuan rumah dinyatakan kalah 0-3 alias kalah WO.
“Bila H-2, H-3 atau H-4, masih bisa ada kesepakatan laga dipindah. Namun, bila kejadian H-1 dan tim tamu pasti sudah tiba, maka tuan rumah dinyatakan kalah,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.