KOMPAS.com - Mantan pemilik AC Milan, Li Yonghong, tengah tersangkut kasus hukukm di negara asalnya, China.
Li tengah diselidiki oleh otoritas di China karena memberikan informasi palsu tentang kondisi keuangannya.
Pada 2017, Li membeli Milan dari kepemilikan Silvio Berlusconi yang sudah menguasai klub tersebut dalam waktu lama.
Namun setahun kemudian, Li gagal membayar utang mencapai 303 juta euro atau setara sekitar Rp 4,7 triliun.
Jumlah tersebut hanya sebagian dari total jumlah uang yang digunakannya saat mengakuisisi Milan dari tangan Berlusconi.
ANSA melaporkan bahwa jaksa di Milan dan otoritas peradilan di China sudah saling berkoordinasi terkait kasus tersebut.
Penyelidikan terhadap Li sudah dilakukan sejak setahun lalu, tepatnya ketika pihak berwajib menemukan tiga transaksi mencurigakan yang melibatkan Li.
Saat ini, Milan sudah dimiliki oleh Elliott Management Corporation, sebuah firma asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang investasi.
Baca juga: Alasan AC Milan Pecat Marco Giampaolo
Li sebenarnya sudah terlibat masalah keuangan sebelum membeli Milan, tepatnya pada pada Mei 2016.
Ketika itu, Bank Jiangsu menagih utang yang digunakan perusahaan milik Li, Shenzhen Jie Ande.
Shenzhen Jie Ande sempat dituntut oleh dua bank sekaligus, yakni Bank Jiangsu dan Bank of Canton.
Perusahaan tersebut juga sudah dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Futian.
Konsekuensinya, Shenzhen Jie Ande harus melepas 11,39 persen kepemilikan sahamnya yang dilelang oleh pengadilan.
Meski sudah dinyatakan bangkrut, Li ternyata tak menerima keputusan pengadilan tersebut.
Pada Februari 2017, dia mengajukan banding.