KOMPAS.com – CEO Dorna Sport Carmelo Ezpeleta menilai isu soal menurunnya daya tarik balapa kuda besi MotoGP akibat Hegemoni Marcc Marquez adalah opini semata.
Bantahan tersebut menyusul kabar peberitaan di beberapa media setempat soal kejenuhan para penikmat balap motor akibat dominasi Marc Marquez.
Juara MotoGP 2019 sejatinya memang telah dipegang oleh pebalap Repsol Honda, Marc Marquez pekan lalu.
Pebalap asal Spanyol itu sukses menjadi juara dunia musim ini usai finis pertama Seri Buriram, GP Thailand pada hari Minggu (6/10/2019).
Baca juga: GP Spanyol dan Catalunya Jadi Titik Balik Marquez Juarai MotoGP
Dengan demikian, Marquez telah menyabet 6 gelar pebalap terbaik dalam 7 musim partisipasinya di ajang balap motor kelas utama.
Kendati demikian, dominasi Marquez ini ternyata juga membawa dampak lain, yakni kebosanan dari para penikmat MotoGP.
Mereka berargumen bahwa konsistensi Marquez yang hampir selalu memenangi balapan justru membuat kompetisi tak lagi menarik untuk diikuti.
Kehadiran para pebalap yang lain seakan hanya menjadi pemanis lantaran tidak mampu mencegah Marquez menorehkan kemenangan demi kemenangan.
Baca juga: Tiket MotoGP Indonesia 2021 Mulai Dijual Akhir November
Namun, pendapat tersebut dibantah oleh pihak penyelenggara balapan MotoGP, Dorna Sports.
Dilansir Bolasport dari Tuttomotoriweb (12/10/2019) Melalui CEO mereka, Carmelo Ezpeleta, Dorna meyakini bahwa MotoGP akan tetap menarik sekalipun Marquez begitu dominan dalam beberapa musim terakhir.
"Marc tidak menang dengan mudah. Jadi saya kira daya tarik MotoGP tidak begitu berkurang," ujar Ezpeleta.
"Sejak kompetisi ini bergulir, ada beberapa periode yang dikuasai oleh pebalap tertentu. Adalah hal yang normal jika Marquez terus menang pada saat ini," sambung pria yang identik dengan kepala botak tersebut.
Baca juga: Rossi yakin Marquez Bisa Samai Rekor Juara Dunia Miliknya
Espeleta lantas membandingkan dengan apa yang terjadi di cabang olahraga lainnya, ketika Fausto Coppi mendominasi balap sepeda dan Rafael Nadal menjadi penguasa lapangan tenis.
Dirinya menggambarkan bahwa dalam balapan MotoGP segala kemungkinan juga bisa saja terjadi.
Last lap, last corner, last on the brakes! ?
The #ThaiGP goes down to the final metres once again! ????#MotoGP pic.twitter.com/JMSQFLFkCf
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) October 12, 2019
Bahkan tidak ada yang tahu jika meski Marquez kembali menjadi juara pebalap Spanyol juga kesulitan untuk meraihnya.
"Kami memiliki orang-orang terpilih yang sedang mempelajari teknologi terbaru. Saya yakin usaha mereka akan membuat MotoGP tetap spektakuler seperti yang kita kenal sekarang," tutur Ezpeleta.
"Saya kira kompetisi ini masih akan tetap menghibur karena jarak kemampuan antara para pembalap sangat tipis," ucap Ezpeleta menambahkan.
MotoGP 2019 akan berlanjut dengan menggelar seri balap di Sirkuit Motegi, Jepang, pada 18-20 Oktober mendatang. (Agustinus Rosario)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.