Ajang INEOS 159 Challange tidak terbuka secara umum, dan penggunaan pacemaker juga dilarang di turnamen resmi.
Sebelum memecahkan rekor maraton ini, Kipchoge mengungkapkan bahwa sudah melakukan persiapan selama 4,5 bulan.
Saat perlombaan, ia berlari dengan kecepatan rata-rata 2:50 menit per kilometer.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Akan Diabadikan Jadi Nama Stadion di Lisabon
Sebelumnya, Kipchoge pernah berupaya menuntaskan maraton di bawah 2 jam di Monza, Italia, pada Mei 2017.
Namun, saat itu dia kehilangan waktu selama 26 detik sehingga gagal memecahkan rekor.
Kipchoge sendiri merupakan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dan telah memenangi 10 dari 11 perlombaan maratonnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.