KOMPAS.com - Pada Kamis (10/10/2019), sepak bola Iran menciptakan sejarah baru.
Hal itu terjadi saat timnas Iran menjamu timnas Kamboja pada babak Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia 2022 Grup C.
Pada laga yang digelar di Stadion Azadi, Teheran, itu timnas Iran berhasil menang dengan skor besar, 14-0.
Gol-gol dari pasukan Marc Wilmots itu dilesakkan oleh Ahmad Nourollahi (5'), Sardar Azmoun (11', 35', 44'), Hossein Kanaanizadegan (18'), Mehdi Taremi (22', 54'), Karim Ansarifard (40', 48', 60', 88'), Mohammad Mohebi (65', 67') dan Mehrdad Mohammadi (85').
Baca juga: Kickoff Laga Indonesia Vs Thailand Telat, FIFA Beri Peringatan
Namun, bukan kemenangan besar yang menjadi poinnya.
Pertandingan kontra Kamboja itu menjadi saksi sejarah kesetaraan gender di Iran.
Untuk pertama kali sejak Revolusi Iran pada 1979, perempuan Iran diperbolehkan menonton sepak bola langsung di stadion.
Dilansir harian Kompas, Kamis (10/10/2019), keputusan ini merupakan buntut dari meninggalnya suporter perempuan, Sahar Khodayari, yang membakar diri setelah tertangkap menonton sepak bola pada 9 September lalu.
Ia bahkan sempat menyamar sebagai pria pada saat itu.
Alhasil, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) meminta Pemerintah Iran agar mengizinkan perempuan untuk menonton langsung di stadion.
Permintaan itu dipenuhi dan laga Iran vs Kamboja menjadi saksi sejarah kesetaraan gender di Negeri Para Mullah itu.
Para perempuan Iran pun mendapatkan jatah tiket 3.500 lembar dari kapasitas 78.000 kursi di Stadion Azadi.
Baca juga: Buntut dari Ricuhnya Laga Timnas Vs Malaysia, Indonesia Didenda FIFA
Hal itu kemudian dimanfaatkan dengan baik oleh perempuan-perempuan Iran.
Dihimpun The Guardian, sejak tiket dijual pada 3 Oktober lalu, dalam hitungan menit, sebanyak 3.500 lembar tiket itu terjual habis.
#Iran karate champion Hamideh Abbasali at Azadi Stadium: “I didn’t think we could come to the stadium one day, but I’m happy it has happened…” https://t.co/GfwIB7JXiH pic.twitter.com/VcfJ4AVc9C
— IranHumanRights.org (@ICHRI) October 10, 2019
Adapun Kepala Pendidikan dan Tanggung Jawab Sosial FIFA, Joyce Cook, memastikan bahwa kebijakan memperbolehkan perempuan Iran masuk stadion ini tidak hanya untuk satu pertandingan.
Namun, ia mengungkapkan kebijakan ini untuk pertandingan lainnya.
"Kami benar-benar fokus untuk memastikan bahwa perempuan dapat menghadiri pertandingan pada 10 Oktober dan pertandingan lokal," ucap Cook.
Cook menegaskan, FIFA memiliki prinsip bahwa semua orang berhak menonton pertandingan sepak bola.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.