Sementara itu, terdapat enam polutan kualitas udara paling umum yakni PM 2.5, PM 10, Ozon, NO2, SO2, dan CO.
Dari enam polutan itu, fokus perhatian mengenai pencemaran udara adalah PM 2.5.
PM 2.5 adalah partikel debu berukuran 2,5 mikron.
Pembanding ukuran besaran ini adalah sehelai rambut manusia.
Sehelai rambut manusia dibandingkan dengan PM 2.5 adalah 1 berbanding 30.
Jadi bisa dibayangkan, betapa kecilnya PM 2.5 .
Baca juga: Uji Coba Perluasan Ganjil Genap, Kualitas Udara Jakarta Diklaim dalam Kategori Baik
Saking kecilnya, PM 2.5 bisa sangat mudah memasuki sistem pernapasan.
Partikel ini bisa memicu penyakit pernapasan, asma, jantung, hingga menjadi biang keladi kematian.
Lebih berbahaya lagi, PM 2.5 ada di berbagai tempat baik di luar ruangan maupun di dalam ruangan (indoor).
PM 2.5 adalah produk polusi asap kendaraan bermotor berbasis bahan bakar fosil di samping asap dari pembakaran kayu, minyak, batubara dan sebagainya.
Di dalam ruangan PM 2.5 berasal dari asap rokok, asap memasak, asap lilin maupun minyak lampu bahkan asap perapian.
Udara
Lebih lanjut, Kensuke mengatakan, sampai kapan pun, udara bersih menjadi kebutuhan manusia.
"Udara bersih itu penting," kata Kensuke menekankan.
Baca juga: Sidang Lanjutan Gugatan Polusi Udara Jakarta Digelar Hari Ini
Lantaran itulah, pada kesempatan pameran tersebut, terang Kensuke, pihaknya memperkenalkan teknologi dan solusi paling baru untuk pengontrolan kualitas udara maksimal.