DOHA, KOMPAS.com - Pemegang rekor lari 100 meter putra, Usain Bolt, untuk kali pertama dalam 16 tahun, absen pada Kejuaraan Dunia Atletik.
Atlet berjulukan Manusia Tercepat di Dunia asal Jamaika itu absen pada Kejuaraan Dunia Atletik 2019 yang berlangsung di Doha, Qatar.
Pemegang rekor lari 100 meter dengan catatan waktu 9,58 detik itu mundur pada 2017 selepas Kejuaraan Dunia Atletik di London.
Ketika itu, Bolt yang kini berusia 33 tahun "hanya" meraih medali perunggu lantaran kalah bersaing dengan dua rivalnya dari Amerika Serikat, Justin Gatlin dan Christian Coleman.
Baca juga: Lalu Muhammad Zohri Gagal ke Semifinal Kejuaraan Dunia Atletik 2019
Medali perunggu merupakan hal pertama yang didapat pada Kejuaraan Dunia Atletik karena sejak 2009 hingga 2015, Bolt selalu meraih medali emas.
Sepanjang kariernya di Kejuaraan Dunia Atletik, Bolt menjadi atlet tersukses dengan koleksi 14 medali yang terdiri atas 11 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Usain Bolt telah mundur dari dunia atletik, tetapi Justin Gatlin dan Christian Coleman yang menjadi pesaingnya masih berlomba.
Christian Coleman menyisihkan pelari kebanggaan Indonesia, Lalu M Zohri, pada heat keenam penyisihan nomor lari 100 meter, Jumat (27/9/2019).
Coleman bahkan menjadi yang tercepat pada babak penyisihan dengan catatan waktu 9,98 detik.
Baca juga: Aksi Sportif seperti Film Cars Terjadi di Kejuaraan Dunia Atletik
Justin Gatlin pun lolos ke semifinal dengan torehan 10,06 detik, kalah cepat dari pelari Afrika Selatan, Akani Simbine.
Ditanya soal persaingan Kejuaraan Dunia Atletik 2019, Gatlin mengaku merasa sedikit hampa.
"Tak ada Usain Bolt di sini terasa aneh," kata Gatlin seperti dikutip Antaranews dari Reuters.
"Ada di luar sana di trek telah memacu diri saya dan ada orang di luar sana telah memicu saya untuk menjadi yang terbaik," tuturnya.
Di sisi lain, ketidakhadiran Usain Bolt, menurut Gatlin, membuka jalan bagi wajah-wajah baru untuk unjuk gigi.
Gatlin mengatakan, para pesaing kuat dalam 100m putra, termasuk rekan senegaranya Christian Coleman dan Zharnel Hughes dari Inggris, membuat sulit memprediksi siapa yang bakal merebut emas.