Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Menengok Aktivitas Calon Atlet di Markas PB Djarum di Tengah Polemik Audisi

Kompas.com - 23/09/2019, 08:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KESEPAKATAN PB Djarum, pemerintah, dan KPAI hanya berlaku untuk tahun 2019. PB Djarum sepakat menghapus tulisan Djarum pada kaos peserta audisi Bulutangkis tahun ini.

Bagaimana dengan 2020? Tak jelas.

Penghentian audisi kemungkinan dilakukan. Negara tak selayaknya berpangku tangan!

Kepada saya, Ketua Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum, Yoppy Rosimin, menyatakan tekadnya. PB Djarum tidak akan mengganti nama Djarum dengan apa pun.

Artinya, jika nama Djarum tidak boleh dicantumkan sebagai identitas audisi atlet bulu tangkis usia 10-19 tahun maka kegiatan mencari bibit muda bulu tangkis di seantero negeri akan dihentikan.

PB Djarum pamit!??Kalimat pamit ini yang ditekankan saat saya berkunjung ke markas PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah.

Boleh dibilang ini markas “keramat”. Di tempat ini lahir atlet-atlet kelas dunia. Sebut saja Christian Hadinata, Lim Swee King, Alan Budikusuma, Lilyana Natsir hingga salah satu Minions, Kevin Sanjaya.

Djarum tak pernah berpikir untuk menghapus identitasnya.

“Djarum forever!” kata Yoppy kepada saya.

Bedanya audisi dan tanpa audisi

Lalu apa yang akan terjadi pada 2020?

Audisi tak dilakukan lagi. PB Djarum hanya akan menjaring atlet dari turnamen-turnamen di daerah.

Lantas, apa pentingnya audisi jika kegiatan menjaring atlet berbakat bisa dilakukan tanpa audisi? Banyak sekali bedanya.

Saya jabarkan.

Di markas PB Djarum saya menemui dua atlet muda U-15 dan U-19. Azzahbru dari Kolada, Sulawesi Tenggara, berusia 14 tahun dan Ruzana dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan, berusia 17 tahun.

Turname bulu tangkis selalu diselenggarakan di ibu kota provinsi. Itu pun tidak semua provinsi menyelenggarakan.

Ruzana yang kini berada pada posisi juara 2 se-Indonesia tak akan terjaring tanpa adanya audisi PB Djarum ini.

Mesti diingat, tidak semua orang tua anak-anak ini memiliki biaya untuk mengikutkan anak-anak mereka bertanding di ibu kota provinsi.

Anggota tim pencari bakat PB Djarum, Lius Pongoh, memberikan keterangan tata tertib
Sebanyak 904 Atlet Muda Tanding di Purwokerto, 206 Lolos Tahap Screening kepada ratusan peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019) pagiDOK. PB DJARUM Anggota tim pencari bakat PB Djarum, Lius Pongoh, memberikan keterangan tata tertib Sebanyak 904 Atlet Muda Tanding di Purwokerto, 206 Lolos Tahap Screening kepada ratusan peserta Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah, Minggu (8/9/2019) pagi

Ikut turnamen artinya butuh biaya untuk tinggal beberapa hari di ibu kota provinsi. Itu pun kalau ada turnamen di ibu kota provinsi.

Kalau tidak ada turnamen, bibit-bibit unggul calon atlet ini tidak akan terlihat.

Bandingkan penjaringan dengan audisi. Pada 2018, ada lebih dari 5000 orang yang mendaftar.

Anda tahu berapa yang lolos? Tak lebih dari 30 anak!??

Mereka betul-betul terjaring dan tersaring.

Anak pilihan dilatih pada batas maksimal

Saya melihat sendiri betapa luar biasa latihan yang harus mereka lakoni di markas PB Djarum. Tayangannya bisa Anda saksikan lengkap dalam program AIMAN, Senin (23/9/2019), pukul 20.00 di Kompas TV.

Dalam sehari mereka berlatih 6 jam, yang terbagi dalam 2 sesi. Setiap hari, selama sekitar 10 tahun!

Latihan intensif bukan berarti meninggalkan bangku sekolah. Mereka sekolah di sekolah umum terbaik di Kudus. Ada fasilitas antar jemput.

Asupan gizi melalui makanan sehari-hari dijaga ketat oleh dikter gizi. Ada pula ahli fisioterapi.

Mereka tinggal di tempat yang layak disebut hotel berbintang, meski tampak wajar dan tak berlebihan.

Mereka adalah anak-anak pilihan yang dilatih pada batas maksimal.

Dan, ini yang terpenting: tak ada uang sepeser pun yang dikeluarkan orang tua mereka. Ratusan anak-anak ini dibiaya sepenuhnya oleh PB Djarum.

Bulu tangkis memang cabang olahraga yang paling banyak menyumbangkan emas untuk Indonesia di berbagai ajang internasional.

Atlet terbanyak lahir dari markas PB Djarum di Kudus, sebuah perkumpulan yang didirikan sejak 1969.

Anak, prestasi, vs aturan

Pembinaan atlet-atlet muda itu kini tersandung oleh nama Djarum di kaos para calon atlet muda yang mengikuti kegiatan audisi PB Djarum.

Ada ancaman dari UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Pasal 76 huruf (i) menyebut, tidak boleh dilakukan eksploitasi pada anak di bidang ekonomi.

Ada juga Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Zat Adiktif berupa Tembakau yang menyebut, tidak boleh sama sekali menggunakan unsur anak pada hal yang berbau produk tembakau.??

Pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak di atas memiliki konsekuensi hukuman 10 tahun penjara.??Inilah aturan yang dipermasalahkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Saya menanyakan soal ancaman UU ini kepada Ketua PB Djarum.

"Saya tidak terima Djarum rokok disamakan dengan PB Djarum!" jawab Yoppy.

Saya kembali bertanya, tulisan “Djarum” pada perkumpulan bulu tangkis kan sama dengan tulisan pada rokok.

"Kami punya surat bahwa keduanya berbeda. Surat dari Kemenkumham (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) jelas menyatakan dua entitas dan dua merek yang berbeda!" tegas Yoppy.??

"Sekali lagi bagi kami Djarum forever, tak ada kata mundur. Kami akan tetap menggunakan nama ini!" kata Yoppy menyatakan sikap PB Djarum.

Tafsir hukum yang berbeda

Bagi saya, masalah utama dari perseteruan ini adalah tafsir hukum yang berbeda atas dua peraturan yang menjadi polemik yaitu UU Perlindungan Anak dan PP tentang Pengendalian Tembakau.

KPAI menganggap ada pelanggaran terhadap UU Perlindungan Anak serta PP Pengendalian Tembakau.

Sementara, PB Djarum beranggapan bahwa rokok Djarum dan PB Djarum adalah dua entitas yang berbeda.

Yang satu perusahaan rokok dan mencari keuntungan, sementara PB Djarum adalah lembaga nirlaba yang bukan perusahaan rokok.??Ke mana muara semua seteru ini?

Jawaban yang tak mudah!??

Yang jelas, apa pun keputusannya nanti, selayaknya tidak mengorbankan puluhan anak berbakat calon pengharum nama Indonesia di kancah olah raga internasional.??

Dan satu hal lagi, pembinaan dan pencarian atlet muda sesungguhnya merupakan kewajiban utama negara, bukan yang lain!??

Saya Aiman Witjaksono.?
Salam!

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Sports
Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Liga Indonesia
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Timnas Indonesia
Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia
Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: STY Waspada, Pantang Terlena Memori Piala Asia

Indonesia Vs Vietnam: STY Waspada, Pantang Terlena Memori Piala Asia

Timnas Indonesia
Persija Jadi Musafir di Bali, Thomas Doll Sebut Pemain Sangat Profesional

Persija Jadi Musafir di Bali, Thomas Doll Sebut Pemain Sangat Profesional

Liga Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Dukungan Shin Tae-yong untuk Justin Hubner

Indonesia Vs Vietnam: Dukungan Shin Tae-yong untuk Justin Hubner

Timnas Indonesia
Igor Tudor Resmi Latih Lazio: Eks Asisten Pirlo, Pemuja Gasperini

Igor Tudor Resmi Latih Lazio: Eks Asisten Pirlo, Pemuja Gasperini

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com