MALANG, KOMPAS.com – Arema FC harus segera berbenah setelah gagal meraih poin dari lawatan ke markas Persela Lamongan di pekan 19 Liga 1 2019.
Sebab, tim berjuluk Singo Edan itu sudah ditunggu laga melawan PSS Sleman, Selasa (24/9).
Arema pun siap memeragakan permainan agresif ala Belanda dengan alias total football demi meraih kemenangan atas PSS.
Total football merupakan gaya bermain yang dipopulerkan oleh Ajax Amsterdam di tahun 1960an.
Lantas, gaya tersebut diadopsi oleh Timnas Belanda di Piala Dunia 1974 dan terus menjadi ciri khas skuad Oranje.
Gaya bermain tersebut kerap kali dimainkan oleh Barcelona dalam beberapa dekade terakhir.
“Kami akan mencoba lebih baik selanjutnya dan mencari solusi bagaimana untuk bisa segera menang,” ujar pelatih Arema, Milomir Seslija.
"Kami akan memeragakan permainan total football di laga selanjutnya," tegas dia.
Baca juga: Persela Vs Arema FC, Singo Edan Kalah karena Kesalahan Sendiri
Arema siap memeragakan gaya bermain agresif, dengan permainan cepat dari kaki ke kaki.
Dengan gaya tersebut, semua pemain memungkinkan terus bergerak dan bertukar posisi selama di lapangan.
Arema akan menekan semua pemain lawan yang menguasai bola. Oleh karena itu, Arema memerlukan pemain dengan kekuatan bermain menyerang dan bertahan sama bagusnya.
“Kami harus fight. Dalam pertandingan, pemain akan menunjukkan mereka siap mati untuk Arema,” terang Milo.
Milo mengatakan, Arema kini merindukan kembali mendapatkan tiga poin, yang kali terakhir didapatkan di pekan ke-15 lalu.
Praktis setelah itu, Arema hanya mengumpulkan dua poin, dari dua laga home dan dua laga away.
Baca juga: Proses Adaptasi Takafumu Akahoshi demi Sukses bersama Arema
“Kami mau kembali menang. Jadi kami harus lebih kuat, termasuk menghadapi kritik saat ini. Kritik karena kesalahan di sepak bola itu normal,” paparnya.
Milo menyampaikan, laga melawan PSS Sleman akan semakin krusial. Sebab, bila kembali gagal menang, tekanan yang diterima timnya bakal semakin deras.
“Kami akan mencari cara untuk selalu menang dan kembali ke trek yang benar,” ujar pria asal Bosnia itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.