Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Johann Zarco, Sempat Digadang-gadang Jadi Pesaing Marquez

Kompas.com - 21/09/2019, 16:40 WIB
Alsadad Rudi,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pebalap Perancis, Johann Zarco sudah resmi mundur dari MotoGP.

Ia tak akan lagi membela KTM mulai seri MotoGP Aragon hingga akhir musim 2019.

Mundurnya Zarco dari ajang MotoGP lebih cepat dari rencana semula.

Pada awalnya, ia sempat berencana tetap membalap untuk menghabiskan sisa seri musim 2019.

Jika menengok kembali setahun ke belakang, Zarco bisa dibilang mengalami nasib yang tragis.

Rokkie of the year MotoGP 2017 ini sempat digadang-gadang akan jadi tumpuan harapan KTM yang berambisi jadi pabrikan besar di MotoGP.

Baca juga: Melihat Nasib Zarco, Rossi Terkenang Pengalaman Buruknya di Ducati

Zarco menandatangani kontrak dengan KTM pada pertengahan musim 2018, ketika itu ia masih bergabung di tim Yamaha Tech 3.

Keputusan KTM merekrut Zarco bukab tanpa alasan.

Tak cuma sempat dua kali juara dunia Moto2, Zarco juga menunjukan perkembangan yang mengesankan sejak naik kelas ke MotoGP.

Musim 2017 menjadi bukti kecemerlangannya yang berbuah ganjaran predikat pebalap pendatang baru terbaik, prestasi yang cukup lumayan untuk ukuran pebalap tim satelit.

Johann Zarco saat mendorong motornya hingga garis finish di GP San Marino, Sirkuit Misano, Italia, Minggu (10/9/2017).motorsport.com Johann Zarco saat mendorong motornya hingga garis finish di GP San Marino, Sirkuit Misano, Italia, Minggu (10/9/2017).

Pada musim 2018, Zarco memutuskan hengkang ke KTM setelah tak mendapat kepastian mendapat motor spesifikasi pabrikan dari Yamaha.

Ketika itu, bos Yamaha, Lin Jarvis mengakui pihaknya tak bisa lagi memberikan motor spesifikasi pabrikan untuk pebalap ketiga.

"Johann sangat cepat, sayang kami hanya bisa punya dua motor di tim pabrikan. Kami sudah punya Mack (Maverick Vinales) dan Vale (Valentino Rossi). Jadi tidak ada tempat lagi," kata Jarvis.

Sempat ada kabar yang menyebutkan Yamaha berencana memberikan motor spesifikasi kepada Zarco pada musim 2019. Namun, pada akhirnya Zarco memutuskan hengkang ke KTM.

Ketika itu, banyak yang menilai Yamaha melakukan kesalahan besar dengan membiarkan Zarco pergi.

Sebelum memutuskan bergabung ke KTM, Zarco sebenarnya juga mendapat tawaran dari Repsol Honda, yang ketika itu memutuskan tak memperpanjang kontrak Dani Pedrosa.

Baca juga: Zarco Akhiri Kontrak karena Tak Mau Bertahan di KTM Hanya demi Uang

Pada akhirnya, Zarco lebih memilih KTM. Banyak yang menilai keputusan tersebut tepat, tak terkecuali bosnya di tim Tech 3, Herve Poncharal.

Zarco punya ambisi jadi juara MotoGP. Jika bergabung di Repsol Honda, ia dinilai hanya jadi bayang-bayang Marquez.

"Saya mengatakan kepada Zarco untuk pergi ke KTM. Mereka lebih membutuhkannya daripada di Honda," ujar Poncharal.

"Saya yakin bahwa dalam waktu singkat, KTM akan menjadi pesaing serius di MotoGP," kata dia saat itu.

Bak gayung bersambut, KTM juga menjanjikan segudang harapan untuk Zarco.

"Kami ingin mendapatkan pebalap terbaik, dan itu jelas Zarco yang terpilih. Dia memenuhi syarat," ujar KTM Motorsports Director Pit Beirer.

CEO KTM, Stefan Pierer meminta maaf kepada Zarco karena mengalami masa yang sulit.Foto: Ouest-France CEO KTM, Stefan Pierer meminta maaf kepada Zarco karena mengalami masa yang sulit.

Keputusan Zarco gabung ke KTM juga mendapat tanggapan dari Marquez.

"Dia (Zarco) sangat cepat. Dia menunjukkan kepada kami bahwa dia berkembang di setiap musim," kata Marquez.

"Saya pikir KTM telah mengambil pebalap yang bagus untuk proyeknya," ucap sang juara dunia.

Masuk ke Musim 2019

Zarco pada awalnya dikontrak KTM hingga akhir musim 2020.

Namun tak seperti yang dibayangkan, ia ternyata mengalami kesulitan beradaptasi dengan motor barunya.

Sampai akhirnya pada Agustus 2018, ia memutuskan tak akan melanjutkan kontraknya di KTM sampai akhir 2020.

"Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, saya memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan terbaik di dunia dan saya ingin melakukannya dengan senyum dan yang terbaik untuk podium," kata Zarco di akun Instagram pribadinya.

"Sebagai seorang profesional, saya tetap fokus pada sisa musim 2019 dengan memberikan yang terbaik dan berusaha meningkatkan keterampilan saya," katanya.

Meski sudah tanpa beban, Zarco ternyata tak kunjung memberikan penampilan terbaik. Hingga akhirnya, pasca MotoGP San Marino, 15 September lalu, ia dan KTM sepakat tak melanjutkan kerja sama, walau hanya sampai akhir musim 2019 yang tinggal menyisakan enam seri.

Baca juga: Performa Tidak Membaik, Johann Zarco Ingin Kembali Moto2

Posisi Zarco akan diisi pebalap veteran Mika Kalilo.

Zarco meninggalkan KTM dengan tercecer di posisi 17 klasemen sementara.

Ia hanya meraih 27 poin, tanpa pernah sekalipun podium, apalagi menang.

Apa yang dialami Zarco di KTM tentu sangat kontras, jika melihat saat kedua pihak masih di masa awal penandatangan kesepakatan kontrak.

Saat itu, KTM berjanji tak akan menghancurkan karier Zarco.

Sebagai tim menengah, KTM ingin mereka yang bisa naik level karena Zarco, bukan sebaliknya.

""Jika Anda hanya melihat peringkat, Zarco sekarang ada di level yang belum pernah kami capai. Hal sulitnya adalah bisa menjaga dia tetap di level itu. Jelas saat ini, kami perlu melangkah maju dan menjadi mitra yang baik untuknya,” ujar Beirer, pada sekitar Mei 2018.

“Saya tidak ingin menghancurkan karirnya, menurunkan levelnya ke level kami. Saya ingin mengangkat KTM berada di levelnya saat ini,” kata bos tim Austria saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Liga Italia
Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Liga Inggris
PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

Sports
Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Liga Indonesia
6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

Sports
Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com