Sebelum memutuskan bergabung ke KTM, Zarco sebenarnya juga mendapat tawaran dari Repsol Honda, yang ketika itu memutuskan tak memperpanjang kontrak Dani Pedrosa.
Baca juga: Zarco Akhiri Kontrak karena Tak Mau Bertahan di KTM Hanya demi Uang
Pada akhirnya, Zarco lebih memilih KTM. Banyak yang menilai keputusan tersebut tepat, tak terkecuali bosnya di tim Tech 3, Herve Poncharal.
Zarco punya ambisi jadi juara MotoGP. Jika bergabung di Repsol Honda, ia dinilai hanya jadi bayang-bayang Marquez.
"Saya mengatakan kepada Zarco untuk pergi ke KTM. Mereka lebih membutuhkannya daripada di Honda," ujar Poncharal.
"Saya yakin bahwa dalam waktu singkat, KTM akan menjadi pesaing serius di MotoGP," kata dia saat itu.
Bak gayung bersambut, KTM juga menjanjikan segudang harapan untuk Zarco.
"Kami ingin mendapatkan pebalap terbaik, dan itu jelas Zarco yang terpilih. Dia memenuhi syarat," ujar KTM Motorsports Director Pit Beirer.
Keputusan Zarco gabung ke KTM juga mendapat tanggapan dari Marquez.
"Dia (Zarco) sangat cepat. Dia menunjukkan kepada kami bahwa dia berkembang di setiap musim," kata Marquez.
"Saya pikir KTM telah mengambil pebalap yang bagus untuk proyeknya," ucap sang juara dunia.
Masuk ke Musim 2019
Zarco pada awalnya dikontrak KTM hingga akhir musim 2020.
Namun tak seperti yang dibayangkan, ia ternyata mengalami kesulitan beradaptasi dengan motor barunya.
Sampai akhirnya pada Agustus 2018, ia memutuskan tak akan melanjutkan kontraknya di KTM sampai akhir 2020.
"Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, saya memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan terbaik di dunia dan saya ingin melakukannya dengan senyum dan yang terbaik untuk podium," kata Zarco di akun Instagram pribadinya.