Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barcelona: Matthijs De Ligt ke Juventus Hanya karena Uang

Kompas.com - 20/09/2019, 14:42 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Barcelona membocorkan rahasia mengapa mereka tak bisa mendapatkan Matthijs De Ligt pada bursa transfer musim panas 2019.

De Ligt menjadi salah satu pemain yang paling diburu pada musim panas 2019.

Performa gemilang bek berusia 20 tahun itu bersama Ajax Amsterdam pada musim 2018-2019 membuat klub-klub top Eropa kepincut dengan jasanya.

Sejak dibukanya bursa transfer musim panas 2019, Barcelona langsung difavoritkan untuk mendatangkan De Ligt.

Baca juga: Matthijs de Ligt: Liga Italia Lebih Egois daripada Liga Belanda

Namun, Barcelona akhirnya gagal mendaratkan De Ligt ke Camp Nou.

De Ligt lebih memilih Juventus. Ia digaet Bianconeri dengan nilai transfer 75 juta euro (sekitar Rp 1,16 triliun).

Juara Liga Italia 2018-2019 itu juga menggaji De Ligt sebesar 8 juta euro (sekitar Rp 124 miliar) per musim, plus bonus 4 juta euro (sekitar Rp 62 miliar) selama lima musim.

Kegagalan mendatangkan De Ligt ini ternyata masih menyisakan sakit hati bagi Barcelona.

CEO mereka, Oscar Grau, mengatakan bahwa De Ligt tak lebih dari sekadar pemain "mata duitan", sehingga tak mau menerima pinangan Barcelona.

"Kami sudah mengajukan tawaran untuk dia, tetapi dia lebih memilih Juventus," ucap Oscar, dilansir Football Italia.

"Di mana perpajakan Italia membuat De Ligt memiliki gaji yang lebih tinggi," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Koeman Bela De Ligt yang Dikritik karena Debut Kurang Mengesankan

Dihimpun dari BolaSport, perpajakan di Spanyol dikenal cukup mencekik bagi pemain sepak bola.

Pajak dihitung berdasarkan penghasilan yang diperoleh.

Besarnya pajak dari yang terkecil 19 hingga 45 persen bagi pendapatan lebih dari 60.000 euro (sekitar Rp 1 miliar) per tahun.

Setiap daerah otonomi di Spanyol memiliki persentase yang berbeda satu sama lain untuk pajaknya.

Catalunya, basisnya Barcelona, dikenal menerapkan pajak tertinggi dibandingkan daerah-daerah lainnya dengan persentase pajak maksimal mencapai 49 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Alasan Emi Martinez Tidak Diusir Setelah Kena Kartu Kuning 2 Kali

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com