KOMPAS.com - Juventus vs Atletico Madrid di Stadion Wanda Metropolitano pada Kamis (19/9/2019).
Hasil laga tersebut berakhir imbang 2-2 setelah dua gol Juventus mampu dibalas oleh tuan rumah di menit-menit akhir.
Keduanya berjumpa dalam laga perdana babak fase grup D Liga Champions.
Meski berakhir seri, pelatih Juventus, Maurizio Sarri memuji anak asuhnya.
"Kami berkembang pesat ketimbang laga terakhir (melawan Fiorentina). Kami mampu mencetak gol di tempat sulit," ungkap Sarri dikutip dari laman resmi Juventus.
Baca juga: Liga Champions Jadi Penyebab Ronaldo Dimusuhi Fans Atletico Madrid
"Sungguh disayangkan hanya bisa bermain seri karena kami mampu mengontrol pertandingan ini cukup lama. Kami harus meningkatkan agresivitas dan kewaspadaan serta bermain lebih aktif," tambahnya.
Seperti diketahui, Juventus unggul lebih dulu lewat gol dari Juan Cuadrado di menit 48 dan Blaise Matuidi pada menit 65.
Tuan rumah mampu membalas lima menit setelah gol kedua. Tepatnya ketika Stefan Savic berhasil menjebol gawang yang dijaga kiper Szczesny.
Satu gol lainnya dari Hector Herrera dipenghujung menit waktu normal berhasil menyelamatkan tuan rumah dari kekalahan.
Baca juga: Hampir Seluruh Pemain Juventus Diisi Pemain Asing
Sebelumnya, Sarri mendapat banyak pertanyaan mengapa memainkan Juan Cuadrado di lini depan. Beruntung, Cuadrado berhasil membuktikan kepercayaan Sarri lewat golnya.
"Pemilihan Cuadrado? Saya memperkirakan ada banyak ruang terbuka di laga ini dan Juan (Cuadrado) bisa memanfaatkan situasi itu. Di Florence, kami kehilangan fokus di depan gawang, sementara Fiorentina tampil penuh determinasi," ungkap mantan pelatih Chelsea ini.
"Hari ini, kami sudah bisa memperbaiki performa tersebut dan mampu mengimplementasikan kerja keras kami di sesi latihan. Namun, kebobolan gol di akhir laga selalu menyakitkan," sambungnya.
Baca juga: Atletico Vs Juventus, Simeone Lega Setelah Dibuat Ketar-ketir Ronaldo
Sementara itu, Juan Cuadrado mengaku senang bisa menjadi pilihan Sarri dan mencetak gol.
"Saya gembira bisa mencetak gol, tapi sedih karena gagal menang. Namun, kami telah membuktikan bahwa kami adalah tim yang hebat, tim yang mampu menggunakan otak untuk bermain," kata Quadrado.
"Pada akhir laga, saya marah karena harus bermain imbang setelah unggul 2-0. Sungguh disayangkan," sesalnya.
Baca juga: Apa Permintaan Ronaldo Jika Meninggal Dunia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.