KOMPAS.com – Yamaha mulai melakukan perubahan besar-besaran untuk meningkatkan peforma motor mereka yang dianggap kalah bersaing dengan Honda dan Ducati di MotoGP musim ini.
Ini menjadi komitmen pabrikan asal Jepang tersebut untuk dapat bersaing kembali di MotoGP ke depannya.
Sayangnya, beberapa hal juga harus dikorbankan oleh pabrikan Yamaha demi mencapai target juara MotoGP.
Dilansir Bolasport dari Motorsport pada Kamis (19/9/2019), presiden divisi motor racing Yamaha, Kouichi Tsuji, kabarnya telah meninggalkan jabatannya.
Baca juga: Fabio Quartararo Tak Gentar Hadapi Trek Lurus MotoGP Aragon 2019
Meski Yamaha belum mengonfirmasi rumor tersebut, diyakini bahwa General Manager Hiroshi Ito telah disiapkan untuk mengambil alih posisi Kouichi Tsuji.
Kouichi Tsuji bukan petinggi Yamaha pertama yang lengser akibat rentetan hasil minor yang dicapai Valentino Rossi dan Maverick Vinales di MotoGP.
Sebelumnya, ada project leader Kouji Tsuya yang melepas jabatan akibat catatan buruk peforma motor Yamaha.
Kouji Tsuya dikenal lewat aksi meminta maaf secara publik kepada Rossi dan Vinales setelah mereka terlempar dari posisi 10 besar pada kualifikasi MotoGP Austria 2018.
Baca juga: Quartararo Sebut MotoGP San Marino 2019 sebagai Momen Terhebatnya
Kouji Tsuya kemudian digantikan oleh Takahiro Sumi pada awal tahun ini.
Hadirnya sosok Sumi disambut baik oleh Rossi dan Vinales. Salah satunya karena kemudahan komunikasi antara pebalap dengan Sumi sebagai kepala proyek tim.
Sejatinya, jalan Yamaha untuk kembali menunjukkan taringnya sebagai pabrikan jagoan di ajang MotoGP dapat dikatakan masih belum cukup.
Yamaha MotoGP boss Kouichi Tsuji hanging out in pit lane with a long lens pic.twitter.com/MBrK8mbzfx
— Mat Oxley (@matoxley) May 3, 2019
Sejak mengalami bencana 24 balapan tak pernah menang pada 2017-2018, berbagai perombakan dilakukan oleh Yamaha demi bisa tampil kompetitif.
Mulai dari pembentukkan tim penguji di Eropa, penunjukkan ahli perangkat elektronik Michelle Gadda, sampai penyediaan dua motor spek terbaru untuk tim satelit.
Perubahan itu mulai membuahkan hasil. Keberhasilan keempat penunggang Yamaha M1 finis di posisi lima besar saat MotoGP San Marino 2019 menjadi pertanda.
Meski begitu, pencapaian Yamaha itu jelas masih di bawah harapan. Apalagi, jika melihat fakta Yamaha baru satu kali meraih kemenangan musim ini.
[Breaking news] Project leader Yamaha Racing Kouichi Tsuji resmi mengundurkan diri !! https://t.co/sdVgyfXnMY pic.twitter.com/OCZJltzfiF
— Iwanbanaran (@iwanbanaran) September 18, 2019
Hasil tersebut dinilai sangat buruk ketimbang dua pabrikan lainnya, semisal Honda yang memperoleh tujuh kemenangan, Ducati dengan tiga kemenangan, dan Suzuki dengan 2 kemenangan.
Alhasil, selain perubahan terhadap hal-hal teknis, revolusi birokrasi menjadi jalan lain yang dipilih pabrikan berlambang garpu tala untuk mengembalikan pamornya.
"Komunikasi telah mengalami kemajuan daripada tahun lalu. Saya sekarang bisa bicara langsung dengan Sumi dan menjelaskan pendapat saya," ujar Vinales.
"Saya pikir kami mendapat lebih banyak komponen yang menarik untuk dicoba dalam beberapa pekan terakhir ketimbang tiga tahun lalu," kata Rossi menambahkan. (Ardhianto Wahyu Indraputra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.