Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Arema FC, Pemain Utang Poin dan Keinginan M Rafli Jadi Striker

Kompas.com - 17/09/2019, 10:01 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com – Manajemen Arema FC menganggap para pemain mempunyai utang poin. Sebab, mereka dua kali berturut-turut memperoleh hasil imbang di kandang dalam laga Liga 1 2019.

Dengan demikian, Hamka Hamzah dkk wajib mengganti poin kemenangan yang hilang dalam laga away.

Dalam rumus perburuan poin Arema, laga kandang wajib dimenangkan oleh tim tersebut. Itu artinya, mereka seharusnya mendulang enam poin dalam dua laga kandang.

Nyatanya, tim asuhan Milomir Seslija tersebut hanya meraih dua poin karena hasil imbang melawan PSIS Semarang pada 31 Agustus 2019 dan Borneo FC pada 13 September 2019.

Baca juga: Kelelahan, Hamka Hamzah Absen dari Latihan Arema FC

“Otomatis, wajib bagi tim untuk segera menggantikan empat poin yang hilang dalam dua laga terakhir,” tutur General Manager Arema, Ruddy Widodo.

“Dalam perhitungan kami, home itu hukumnya adalah menang. Nah, kalau dua kali seri, berarti empat poin sudah hilang dan harus diganti dalam laga away,” tegasnya.

Pada putaran pertama Liga 1 2019, Arema juga sempat kalah di kandang. Itu terjadi saat melawan PS Tira Persikabo.

Akan tetapi, kehilangan tiga angka itu sudah ditebus dengan kemenangan away di markas Semen Padang.

“Kalau ingin bertahan di papan atas, kami harus sapu bersih semua pertandingan home,” ujar dia.

Dalam satu musim, setiap klub akan melalui 17 pertandingan home dan 17 laga away. Otomatis, Arema minimal akan mengumpulkan 51 poin bila target terwujud.

“Itu bisa bersaing di papan atas. Sedangkan kalau ingin menggapai target, kami harus mencuri poin saat away,” ungkap Ruddy.

Dia mengakui, tim pelatih dan pemain pasti memahami perhitungan target poin mereka. Ia percaya perubahan dan evaluasi usai gagal menang melawan Borneo FC, bisa terlihat ketika melawan Persela, Jumat (20/9/2019).

Baca juga: Arema FC Vs Borneo FC, Nadeo Sebut Ada Campur Tangan Tuhan

“Kami yakin pasti ada perubahan setelah pekan lalu. Pemain pasti juga memperhitungkan laga-laga away selanjutnya, untuk menggantikan poin yang hilang tadi” tuturnya.

Menurut dia, untuk pertandingan melawan Persela, peluang Arema untuk menang terbuka lebar.

Jadi, bila mau menukar poin, kesempatan ada di depan mata. Sebab setelah melawan Persela, Arema akan tandang ke markas Persib Bandung dan PSM Makassar.

“Itu saja yang kami jadikan pengingat kepada tim. Mereka punya kewajiban menebus poin yang hilang di kandang,” katanya.

M Rafli ingin jadi striker di Arema

Pemain Arema FC dan pemain Timnas U-23 M Rafli.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pemain Arema FC dan pemain Timnas U-23 M Rafli.

Performa apik ketika menjadi striker di Timnas U-23 Indonesia, membuat Muhammad Rafli ingin dijajal di posisi tersebut saat bersama klubnya, Arema FC.

Dia ingin membiasakan diri bermain sebagai seorang pemburu gol bagi klub sekaligus membiasakan diri ketika kembali membela Timnas.

“Ada sih keinginan untuk turun sebagai striker. Apalagi, saya juga harus membiasakan diri bermain sebagai penyerang ketika di Timnas U-23. SEA Games makin dekat, uji coba juga semakin berat. Jadi biar terbiasa juga,” ungkap Rafli.

Terakhir kali bermain bersama Timnas U-23, dia mencetak hattrick ketika melawan PSIM Yogyakarta.

Rafli pun didapuk sebagai seorang striker di skuad asuhan Indra Sjafri tersebut. Akan tetapi, ia mengakui belum pernah berkomunikasi mengenai hasratnya ingin dijajal sebagai striker.

Rafli menyerahkan sepenuhnya kepada tim pelatih mengenai posisinya.

Baca juga: Arema FC Vs Borneo FC, Aneka Alasan Milomir dan Ulah Oknum Suporter

“Kalau bicara (dengan pelatih) belum. Sebenarnya saya sama saja untuk penempatan posisi. Situasional saja. Saya coba maksimal, termasuk ketika dijajal sebagai striker,” kata Rafli.

Namun, dalam beberapa kali latihan sekembalinya dari timnas, Rafli sejatinya sudah dijajal sebagai striker.

Meskipun tergabung dalam tim cadangan, Milomir Seslija mendapuknya di posisi cadangan. Ia berduet dengan pemain seperti Rifaldi Bawuoh dan Sunarto.

"Kalau saya dipasang sebagai striker dalam latihan itu karena striker Hardianto mengalami cedera. Jadi saya dicoba di tim cadangan sebagai striker," tambahnya.

Keinginan Rafli tersebut tampaknya bisa menjadi solusi di lini depan Singo Edan. Sebab, dalam beberapa laga terakhir, striker Sylvano Comvalius justru mandul.

Gol kebanyakan tercipta dari sayap atau bahkan playmaker. Seperti ketika melawan Borneo FC, dua gol tercipta dari Riky Kayame yang beroperasi di sektor winger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com