KOMPAS.com - Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie), telah berpulang pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
Putra bangsa kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 (83 tahun), itu meninggal karena penyakit yang dideritanya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Kabar tersebut menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali untuk insan atau pelaku di dunia olahraga Tanah Air.
Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pun menyampaikan rasa dukacitanya atas berpulangnya BJ Habibie.
Kementerian yang dipimpin oleh Imam Nahrawi itu menyebut bahwa Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Baca juga: Jejak BJ Habibie di Dunia Olahraga Tanah Air
"Indonesia berduka. Kehilangan salah satu putra terbaik bangsa. Selamat jalan Presiden ke-3 Republik Indonesia. Bapak BJ Habibie," demikian tulis Kemenpora dalam akun Twitter resminya.
Indonesia Berduka.
— KEMENPORA RI (@KEMENPORA_RI) September 11, 2019
Kehilangan salah satu putra terbaik bangsa. Selamat jalan Presiden ke-3 Republik Indonesia. Bapak BJ Habibie.#dukacita #kemenpora #pemuda #Olahraga #BJHabibieWafat pic.twitter.com/H0ix209buI
Organisasi yang mengurus persepakbolaan di Indonesia, PSSI, pun menyampaikan rasa belasungkawanya. PSSI mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa BJ Habibie.
"Terima kasih untuk semua dedikasi dan kontribusi kepada negeri ini. Selamat jalan, Bapak Habibie," tulis akun resmi PSSI.
Selain itu, klub Liga 1 yang memiliki kedekatan geografis dengan tempat lahir Habibie di Parepare, Sulawesi Selatan, yakni PSM Makassar, tak lupa untuk menyatakan rasa dukanya.
"Beliau merupakan salah satu putra terbaik bangsa, putra Sulawesi Selatan, Parepare, yang lahir pada 25 Juni 1936 silam," tulis akun resmi PSM.
"Beliau merupakan seorang yang ahli dalam bidang sains pesawat terbang dan tentunya beliau adalah Presiden Indonesia yang ke-3 yang menjadi pembuka pintu reformasi," lanjut pernyataan itu.
Duka mendalam menyelimuti Indonesia.
Bapak B.J. Habibie wafat hari ini (11/9/19) pukul 18.05 WIB.#BJHabibie #HariBerkabungNasional pic.twitter.com/ijazetzR6j
— PSM Makassar (@PSM_Makassar) September 11, 2019
"Terima kasih atas jasa-jasamu, Pak Habibie, Bapak Teknologi, Bapak Reformasi," demikian PSM.
Baca juga: Nasihat BJ Habibie pada Indra Sjafri soal Sepak Bola Indonesia
Persib Bandung dan Persija Jakarta juga turut berdukacita atas meninggalnya sosok yang memiliki julukan Mr Crack tersebut.
"Selamat jalan, Bapak Bangsa. Kecerdasan, kecemerlangan berpikir dengan tetap setia dalam satu cinta adalah ajaranmu yang akan kami kenang dan jadikan pedoman," tulis akun resmi Persib Bandung.
Pileuleuyan B.J Habibie ????
Selamat jalan, Bapak Bangsa. Kecerdasan, kecemerlangan berpikir dengan tetap setia dalam satu cinta adalah ajaranmu yang akan kami kenang dan jadikan pedoman#RIPHABIBIE pic.twitter.com/ClSsqGy3fm
— PERSIB (@persib) September 11, 2019
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Selamat jalan Bapak BJ Habibie. Doa kami bersamamu," tulis Persija.
Tak hanya dari sepak bola, dunia tepok bulu alias bulu tangkis pun kehilangan Habibie.
Pemain ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, misalnya. Dia menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya sosok Habibie.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun, turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada salah satu guru bangsa dan pahlawan Indonesia," tulis Tontowi pada akun Instagram resminya.
Baca juga: Obituari BJ Habibie: Selamat Jalan Mr Crack dari Parepare
Hal yang sama juga diutarakan oleh pengurus Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI).
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, dukacita mendalam atas berpulangnya presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie. Selamat jalan, Pak, jasamu kan abadi," tulis akun resmi PBSI.
BJ Habibie, yang dikenal sebagai seorang ilmuwan dan akrab dengan dunia pesawat terbang, memang memiliki jejak di bidang olahraga Tanah Air, khususnya sepak bola dan catur.
Nama BJ Habibie diabadikan menjadi sebuah turnamen sepak bola antarklub bernama Habibie Cup yang lahir di Sulawesi pada 1990.
Habibie Cup pertama kali dicetuskan oleh Mirdin Kasim yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Parepare, dan HM Alwi Hamu.
Habibie Cup terakhir kali bergulir pada 2015 lalu dan diikuti oleh 12 klub.
Pada edisi terakhir, Persipare Parepare menjadi juara dalam tunrnamen yang digelar di Stadion Gelora Mandiri, Parepare, dan berhak menerima uang tunai Rp 100 juta.
Selain sepak bola, nama BJ Habibie terabadikan dalam turnamen catur bertajuk Piala Habibie yang digelar pada 1991 dan 1993.
Dilansir dari harian Kompas terbitan 19 Oktober 1991, tiga grandmaster (GM) Indonesia saat itu ikut ambil bagian dalam turnamen Piala Habibie I.
Utut Adianto, Ardiansyah, dan Herman Suriadiredja, ikut bertanding pada turnamen catur Piala Habibie I yang berlangsung di wisma catur F Sumantri, Tanah Abang, Jakarta, 2-18 Oktober 1991.
Turnamen Piala Habibie II digelar pada 2013. Tiga GM, Utut Adianto, Ardiansyah, dan M Edhi Handoko, ikut serta dalam turnamen tersebut.
Baca juga: Jasa BJ Habibie bagi Dunia Catur Tanah Air
"Piala Habibie saat itu memecahkan rekor dalam jumlah hadiah dibandingkan turnamen-turnamen catur sebelumnya ," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Percasi, Kristinus Liem ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (11/9/2019) malam.
Salah satu pecatur andal Indonesia yang lahir dari turnamen Piala Habibie adalah Eka Putra Wirya.
Dilansir dari Kompas, 19 Februari 2019, kiprah Eka di dunia catur Tanah Air dimulai ketika dia menjadi master nasional pada Piala Habibie 1991. Pada 1992, Eka diajak menjadi pengurus Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Setelah itu, Eka terjun dalam pembinaan catur di Tanah Air dan melahirkan banyak pecatur andal hingga mendapatkan penghargaan Life Time Achievement oleh Seksi Wartawan Olahraga PWI, Februari 2019 lalu.
Terima kasih dan selamat jalan, BJ Habibie...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.