KOMPAS.com - Mendiang Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie, memiliki jasa di bidang olahraga Tanah Air.
Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB.
BJ Habibie meninggal setelah menjalani perawatan intensif sejak 1 September 2019 akibat sakit yang dideritanya.
Semasa hidupnya, sosok kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu akrab dengan dunia pesawat terbang.
Baca juga: BJ Habibie dan Kenangan Aji Santoso Saat Sea Games 1999
Namun, siapa sangka BJ Habibie yang dikenal sebagai seorang ilmuwan ternyata memiliki jejak di bidang olahraga tanah air, khususnya sepak bola dan catur.
Nama BJ Habibie diabadikan menjadi sebuah turnamen sepak bola antarklub bernama Habibie Cup yang lahir di Sulawesi pada 1990.
Habibie Cup pertama kali dicetuskan oleh Mirdin Kasim yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Parepare, dan HM Alwi Hamu.
Tahun pertama turnamen ini digelar hanya diikuti oleh 6 tim yang berasal dari wilayah Ajatappereng dan sekitarnya.
Keeanam klub tersebut meliputi Persipare Parepare, Perspin Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Barru, dan PSM Makassar.
Baca juga: Nasihat BJ Habibie pada Indra Sjafri soal Sepak Bola Indonesia
Klub peserta dibagi ke dalam dua grup dengan sistem gugur pada babak penyisihan, kemudian langsung semifinal dan final.
Turnamen hanya berlangsung selama 7 hari plus 2 hari.
Habibie Cup terakhir kali bergulir pada 2015 lalu dan diikuti oleh 12 klub.
Di antaranya, Perssin Sinjai, PSM Makassar, Persibone Bone, Persipare Parepare, Gasma Enrekang, Persiban, Gaswan Wajo, Perssidrap Sidrap, Persim Maros, Ps Sandeq Polman, Asa FC (Sulbar), PS dan Japfa (Sulteng).
Pada edisi terakhir, Persipare Parepare menjadi juara dalam tunrnamen yang digelar di Stadion Gelora Mandiri, Parepare, dan berhak menerima uang tunai Rp100 juta.
Selain sepak bola, nama BJ Habibie terabadikan dalam turnamen catur bertajuk Piala Habibie yang digelar pada 1991 dan 1993.
Baca juga: Jasa BJ Habibie bagi Dunia Catur Tanah Air