"Aku ingin jadi pemain bulu tangkis yang hebat," ujar anak kelahiran Purwokerto, 12 Februari 2015 itu, ketika dihampiri saat mengikuti acara pembukaan audisi umum.
Dari belahan timur Indonesia, datang seorang peserta asal Kabupaten Merauke, Chelsea Marvelyn Istanto, yang mengikuti Audisi Umum pada keteogri U-13 Putri di Kota Satria ini.
Pada tahun 2018, Chelsea pernah menjajal kemampuan melalui Audisi Umum di Kota Manado.
Tak patah arang meskipun tahun lalu langkahnya terhenti di babak semifinal, Chelsea kembali mencoba meraih beasiswa bulu tangkis dari Djarum Foundation, melalui Audisi Umum di Purwokerto pada tahun ini.
Baca juga: Liliyana Sebut Audisi PB Djarum adalah Jalan Menuju Pentas Dunia
"Senang bisa ikut audisi dan bertemu dengan banyak atlet dari berbagai daerah," kata gadis kelahiran Merauke pada 10 Mei 2007 ini.
"Memang sedikit tegang karena lawan-lawannya bagus di sini, tapi saya punya harapan besar untuk dapat masuk PB Djarum. Harus yakin dan optimis," Chelsea menambahkan.
Berdasarkan pantauan Kompas.com dari venue Audisi Umum, ada beberapa hal berbeda yang ditemukan.
Tulisan Djarum yang biasanya terpampang di jersey peserta, kini dihilangkan.
Audisi yang sebelumnnya dikenal sebagai Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis pun kini bertajuk Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis saja, tanpa ada unsur "Djarum" di dalamnya.
Namun demikian, masih terdapat unsur "Djarum" di tempat seleksi pebulu tangkis usia dini tersebut.
Baca juga: 206 Peserta Lolos Tahap Screening Audisi PB Djarum 2019 Purwokerto
Nama Djarum masih ada di nomor punggung peserta yang berusia kanak-kanak.
Selain itu, tulisan Djarum Foundation masih ada di papan sponsor lapangan bulu tangkis GOR Satria.
Kaos yang dipakai panitia dan para legenda bulu tangkis Indonesia yang hadir pun masih terdapat tulisan "Djarum Badminton Club".