Sementara itu, dari total denda yang diterima tim Arema, denda pertama terjadi ketika menjalani laga away ke PSS Sleman. Denda sebesar Rp 75 juta diterima karena suporter Singo Edan terlibat kericuhan dengan pendukung tuan rumah.
Adapun denda pertama Arema dalam laga home terjadi ketika menjamu Persela Lamongan di pekan ketiga. Arema mendapatkan denda sebesar Rp 50 juta.
Sanksi denda berikutnya terjadi ketika Arema menjamu Tira Persikabo di Stadion Gajayana.
Vonis denda lebih besar karena pelanggaran yang dilakukan berulang dan jumlahnya mencapai Rp 150 juta.
Baca juga: Indonesia Vs Malaysia Ricuh, PSSI Siap Terima Sanksi dari FIFA
Kemudian, Arema mendapatkan denda sebesar Rp 50 juta karena suporter berhamburan memasuki lapangan selepas laga melawan Bhayangkara FC.
Arema kembali mendapatkan denda saat menjamu Persib Bandung yang berkesudahan dengan skor 5-1. Denda sebesar Rp 75 juta diterima karena terjadi penyalaan flare.
Lagi-lagi, akibat penyalaan flare dan sejenisnya, Arema mendapatkan sanksi denda di pertandingan melawan Persebaya Surabaya. Jumlahnya mencapai Rp 150 juta.
Praktis, empat dari sembilan laga home Arema di putaran pertama berujung sanksi denda dan totalnya kini telah mencapai Rp 550 juta.
"Yang menjadi catatan, beberapa sanksi didapatkan Arema karena pelanggaran terjadi saat pertandingan sudah usai. Suporter banyak yang berpikir bila laga usai, bisa menyalakan flare dan lain-lain. Padahal, meskipun sudah selesai, pelanggaran tetap dicatat selama kejadian berlangsung di lapangan," kata Haris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.