KEDIRI, KOMPAS.com – Striker Persik Kediri, Septian Bagaskara mendapatkan semangat ekstra jelang bergabung dengan Timnas U-23.
Bertanding melawan striker idola Cristian Gonzales dan bisa membuat gol ketika Persik menang 2-0 atas PSIM Jogjakarta, dalam pertandingan di Stadion Brawijaya Kediri, Senin (2/9). Septian mencetak dua gol.
“Kemarin bisa mencetak gol karena ada motivasi lebih ketika bertemu pemain idola saya sejak kecil, Cristian Gonzales,” ujar Septian Bagaskara.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Malaysia
Pemain dengan sapaan akrab Bagas itu memang mengidolakan Gonzales.
Meskipun bukan kali pertama bertemu dan bertanding melawan bomber berjuluk El Loco tersebut, dia mengaku sangat antusias untuk bisa tampil bagus di hadapan sang idola.
“Dulu waktu main di Jogjakarta juga sudah bertemu,” paparnya.
Menurutnya, Gonzales ada inspirasinya.
Sejak kecil ketika Gonzales masih memperkuat Persik Kediri, Bagas sering melihat pemain naturalisasi itu bermain.
Bahkan, ibunya pun mendukung Bagas untuk mengikuti jejak sang idola.
“Dulu waktu kecil sering lihat dia main, terus akhirnya waktu SSB (sekolah sepak bola) kostum latihan saya pilih nomoer 10, sama kayak Gonzales. Mama juga ingin saya bisa seperti idola saya,” tambahnya.
Bagas mengakui, dirinya juga sampai menirukan gaya selebrasi mencetak gol ala Gonzales sejak masih kelas 3 atau kelas 4 SD.
“Ya semoga saja prestasinya bisa seperti dia,” harapnya.
Dengan posisi yang sama, sebagai striker, Bagas juga berharap bisa sesukses Gonzales.
Meraih gelar bersama Persik, juga menjadi top skor dalam kompetisi.
Sejatinya, Bagas sudah meraih title sebagai top skor Liga 3, ketika membawa Macan Putih juara dan promosi ke Liga 2.
Di Liga 2, dia juga berpeluang menjadi topskor, karena dirinya kini sudah membuat tujuh gol.
Sementara itu, Bagas menyampaikan juga siap untuk membela Timnas Indonesia seperti Gonzales.
Sekalipun, kini dia masih dipanggil untuk Timnas U-23. Namanya masuk diantara banyaknya pemain dari Liga 1.
“Saya tidak minder dan tetap menunjukkan permainan terbaik,” tambahnya.
Menurut dia, ketika sudah di timnas, semua sama, tidak ada Liga 1 maupun Liga 2.
“Coach Nova (Nova Arianto) juga memberikan motivasi selama di timnas untuk tidak memandang dari kompetisi mana. Pemain lain juga enak dalam komunikasi, jadi dijalani saja latihan di sini. Kalau rejeki di timnas gak akan kemana,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.