KOMPAS.com - Laga lanjutan pekan ke-14 Liga 2 2019 antara Persik Kediri vs PSIM Yogyakarta harus ternoda.
Pada pertandingan yang digelar Stadion Brawijaya, Kediri, Senin (2/9/2019), tersebut kedua suporter terlibat bentrok saat menjelang laga berakhir.
Pendukung Persik, yakni Persikmania dan Cyberxtreme, melakukan aksi saling lempar botol hingga batu dengan pendukung PSIM, Brajamusti, di tribune bagian utara Stadion Brawijaya.
Baca juga: PT LIB Sesalkan Kerusuhan Suporter pada Laga Persik vs PSIM
Alhasil, beberapa korban terluka pada bagian kepala karena terkena lemparan.
Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin, menyayangkan terjadinya insiden ini.
Pasalnya, saat Persik Kediri bertandang ke markas PSIM Yogyakarta di Stadion Mandala Krida (1/7/2019), hubungan kedua suporter masih membaik.
"Waktu mereka ke sini kami sambut dengan baik di Yogyakarta. Bahkan, setelah pertandingan, kami sempat mengantarkan mereka jalan-jalan ke Malioboro. Padahal, waktu itu kami dalam kondisi kalah," ujar pria yang akrab disapa Thole itu kepada Kompas.com.
Thole menambahkan, soal senjata tajam dan beberapa peralatan berbahaya yang dibawa Brajamusti ke Brawijaya, ia mengaku tidak tahu.
Dilansir BolaSport, pihak panitia pelaksana pertandingan menemukan beberapa barang berbahaya seperti bom molotov sebanyak lima botol berisi bahan bakar bensin.
Baca juga: Persik Kediri Vs PSIM, Panpel Ungkap Kronologi Ricuh Suporter
Selain bom molotov, mereka menemukan juga senjata tajam seperti pedang dan pisau panjang, celurit, tongkat bisbol, tongkat besi, dan rantai.
"Yang ikut rombongan resmi Brajamusti 7 bus, ditambah 10 mobil. Ada juga yang naik kereta beberapa, dan semuanya tidak diperbolehkan membawa peralatan berbahaya," ucap Thole melanjutkan.
"Sepertinya yang membawa peralatan berbahaya itu tidak ikut dalam rombongan kami," tuturnya.
Thole pun mewakili pendukung PSIM meminta maaf kepada panpel pertandingan, pemerintah Kota Kediri, Persikmania, Cyberxtreme, serta masyarakat Kediri atas kejadian ini.
"Saya berharap ke depan rekonsiliasi dengan hubungan pendukung Persik Kediri tetap terjaga," ucap Thole.
"Jangan sampai kejadian ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin menimbulkan perpecahan di sepak bola Indonesia," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.