Persentase itu setara dengan 44,5 juta orang menonton pertandingan e-sports.
Kemudian, jumlah penonton siaran langsung e-sports di Indonesia besarnya mencapai 68,4 juta orang dari total pengguna internet.
Sementara itu, kebanyakan penonton e-sports berada di rentang usia 16 tahun hingga 24 tahun.
Baca juga: SEA Games 2019 Bakal Jadi Kabar Gembira untuk E-Sports?
Lokasi
Di Indonesia, peertandingan e-sports dilaksanakan di berbagai tempat.
Saat Asian Games 2018, BriTama Arena di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara menjadi lokasi eksibisi e-sports.
BriTama Arena lazim dikenal sebagai tempat penyelenggaraan turnamen olahraga bola basket.
Selain gedung tersebut, Istora Senayan Jakarta juga pernah menjadi tempat pertandingan e-sports.
Persisnya saat final Piala Presiden E-sports 2019 pada 30-31 Maret 2019.
Kala itu, tiket pertandingan yang dijual secara online banderolnya di kisaran Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per lembar.
Sementara itu, pengelola Cikini Gold Center (CGC) sekaligus COO Aldiron Hero Group Aldrin Tando mengatakan bahwa pihaknya menyelenggarakan turnamen e-sports di Lantai 3 CGC di kawasan Cikini tersebut.
Kegiatan berlangsung pada Sabtu (31/8/2019).
Kegiatan diikuti oleh 64 tim berisikan masing-masing beranggotakan 5 orang.
"Ini kali pertama diadakan lomba e-sports di pusat emas (penjualan perhiasan emas)," tutur Aldrin yang juga CEO Aldiron Property ini.
Baca juga: Catat, 2 Fakta Olahraga E-Sports di Indonesia
Lebih lanjut, Aldrin mengatakan dari jumlah peserta tersebut, pihaknya melihat bahwa animo peserta lumayan besar.
"Kita mau lihat dulu hasilnya. Kalau sekarang kan sudah lumayan ya, ada 64 tim," kata Aldrin menjawab pertanyaan bahwa kontinuitas penyelenggaraan menjadi perhatian untuk makin memperkenalkan e-sports kepada masyarakat banyak.
Menurut hemat Aldrin, kemudian, penyelenggaraan lomba e-sports di CGC juga bertujuan memperkenalkan generasi muda dengan konsep pusat pernikahan yang diusung pengelola CGC.
Alasannya, di CGC, selain perhiasan emas, tersedia juga perlengkapan kemasan seserahan, kemasan cincin pernikahan dan sebagainya.
"Kami memperkenalkan hal itu kepada generasi yang lebih muda," kata Aldrin Tando.