Dortmund Pernah Dekati De Ligt

Kompas.com - 29/08/2019, 14:20 WIB
Angga Setiawan,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum mega transfer bek termahal saat itu Matthis De Ligt resmi didatangkan ke Juventus, Borussia Dortmund pernah dekati bek asal Belanda itu.

Asisten pelatih Bayer Leverkusen Hendrie Kruzen buka suara soal mantan timnya saat masih menjadi asisten pelatih di Borussia Dortmund.

Dilansir dari dari Goal pada hari Rabu (28/8/2019), Kruzen secara terbuka mau berdiskusi tentang strategi Die Borussen pada aktivitas bursa transfer pemain.

“Ketika itu, di Dortmund ada terlalu banyak pemain yang hidup di dunia mereka,” ujar Kruzen dikutip dari Goal dan SPOX.

Baca juga: Hasil Bundesliga Pekan Pertama, Dortmund Langsung Pimpin Klasemen

“Jika terlalu banyak pemain berpikir mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan, Anda tak punya kans sebagai pelatih," sambungnnya.

Dalam kasus De Ligt, Hendrie Kruzen mengatakan klub pernah mencoba merekrut Matthijs de Ligt pada tahun 2017.

Namun negosiasi tersebut buntu di tengah jalan tanpa ada kejelasan yang pasti. Tahun berikutnya justru De Ligt malah bergabung dengan Si Nyonya Tua. 

Kruzen menilai apa yang salah pada cara kerja Dortmund dalam bursa transfer adalah mereka mendapatkan pemain yang tidak sesuai dengan kondisi tim saat itu.

Baca juga: Tumbangkan Bayern Muenchen, Dortmund Juara Piala Super Jerman 2019

Selain itu dia juga menilai mereka juga terhambat dengan persoalan proses negosiasi pemain.

Dia mencontohkan ketika Lukasz Piszczek mendapat cedera Dortmund harus membuat banyak perubahan di lini belakang.

Padahal, mereka semestinya dapat mengatasi hal tersebut andai mereka dapat segera memperoleh pemain baru untuk menambal absennya Piszczek saat bursa transfer musim panas.

Sayangnya ketika mereka mencoba mencari pemain baru di bursa transfer musim dingin, mereka juga harus bersaing dengan beberapa klub papan atas lainnnya.

Alasan lain menurut Kruzen dari kegagalan negosiasi mendatangkan De Ligt selain beberapa hal yang telah disampaikan adalah karena masalah uang.

Apa yang dikatakan Kruzen bisa jadi masuk akal.

De Ligt sendiri mdidatangkan dari Ajax ke Juventus dengan status bek termahal dunia pada saat itu dengan nilai transfer mencapai 85 juta Euro atau sekitar Rp 1,3 triliun.

Sehingga Kruzen sendiri tidak memungkiri industri sepak bola saat ini telah berubah berubah drastis dari yang sebelumnnya hanya hiburan olahraga menjadi sebuah bisnis.

Kruzen memang sempat menjadi orang nomor dua di Dortmund. Ia menjabat sebagai wakil dari Peter Bosz.

Namun masa jabatannya di Dortmund hanya bertahan selama lima bulan sebelum akhirnya digantikan oleh Thomas Tuchel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com