Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden La Liga Sebut PSG dan Man City Ancaman Sepak Bola Eropa

Kompas.com - 27/08/2019, 17:20 WIB
Angga Setiawan,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden La liga Spanyol Javier Tebas Medrano mengatakan bahwa klub-klub kaya, seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester City, merupakan ancaman bagi sepak bola Eropa.

Tebas mengungkapkan komentar itu seiring dengan semakin gencarnya rumor soal Liga Super Eropa.

Menurut Tebas, jika Liga Super Eropa benar-benar terlaksana, maka Liga Champions yang digelar UEFA bisa saja terancam popularitasnya.

Rumor soal Liga Super Eropa merebak karena laporan dari media Jerman, Der Spiegel, pada tahun lalu.

Der Spiegel mengungkapkan pembicaraan tentang liga yang akan diikuti sebagian besar klub top benua itu.

Baca juga: Presiden La Liga Tak Ingin Neymar Kembali ke Barcelona

Ide tentang Liga Super terjadi lantaran ketimpangan beberapa klub papan atas dengan klub medioker Eropa.

Klub papan tengah kalah bersaing dengan klub elit yang didanai oleh para miliader. Klub-klub kaya ini memiliki sokongan dana besar untuk merekrut pemain berkelas dunia.

Dampak dari ketimpangan tersebut berpengaruh pada ketergantungan klub-klub papan tengah dalam penjualan pemainnya demi menjaga neraca keuangan mereka.

Baca juga: Presiden La Liga Vs Gerard Pique, Beban Perjuangan Catalonia

Tebas mengatakan bahwa kesenjangan yang semakin lebar menjadi masalah dan harus ditangani UEFA.

Tebas berargumen bahwa tim kaya, seperti PSG dan Manchester City, adalah masalah besar untuk sepak bola Eropa.

"Tim seperti PSG dan Manchester City adalah masalah besar untuk sepak bola Eropa. Kenapa?" kata Tebas kepada Marca, seperti dilansir Goal, Selasa (27/8/2019).

"Karena mereka memiliki perusahaan yang mendukung mereka sehingga mereka tidak peduli jika kehilangan uang," ujar dia menambahkan.

Tebas juga menilai bahwa klub seperti Barcelona dan Bayern Muenchen juga mencoba berpartisipasi dengan menjaga pemain bintang agar tidak pergi.

"Klub besar lain seperti Barcelona, Real Madrid, dan Bayern Muenchen mencoba untuk berkompetisi jadi mereka tidak kehilangan pemain terbaiknya," kata Tebas.

Berdasarkan argumen tersebut, Tebas menilai terealisasinya Liga Super akan menjadi sebuah bencana yang merusak industri sepak bola Eropa.

Secara umum, klub-klub yang didanai oleh pengusaha kaya raya akan menciptakan kapitalisasi dalam kultur sepak bola Eropa.

UEFA sendiri telah mengantisipasi ketimpangan antartim dengan menerapkan financial fair play (FFP) dalam membatasi pengeluaran klub.

Sejumlah klub sudah pernah dijatuhi sanksi FFP sejak peraturan tersebut berlaku, salah satunya adalah AC Milan yang terkena sanski akibat pelanggaran belanja pemain.

Selain itu, Manchester City juga pernah terancam sanksi UEFA lantaran pembelian pemain di bawah usia 18 tahun.

Sementara itu, PSG saat ini masih diperiksa oleh UEFA terkait transfer pemain termahal mereka, Neymar dan Kylian Mbappe.

Meski demikian, Tebas mengatakan bahwa UEFA masih belum cukup menerapkan aturan agar klub-klub kaya raya mendapatkan efek jera dari monopoli pasar sepak bola.

"Tidak. Anda hanya perlu melihat sebuah contoh, AC Milan telah dikeluarkan dari kompetisi Eropa dan PSG belum," kata Tebas.

"Harus ada beberapa perubahan dalam sistem pemerintahan sepak bola Eropa dan dunia karena sepak bola, selain menjadi olahraga, juga merupakan industri,” kata dia menambahkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com