TOKYO, KOMPAS.com — Pemerintah kota Tokyo menyiapkan berbagai kebijakan demi kelancaran perhelatan Olimpiade 2020.
Laman antaranews.com yang mengutip Kyodo menulis bahwa salah satu kebijakan yang diterapkan adalah antisipasi kepadatan lalu lintas di ibu kota Jepang tersebut, khususnya saat pelaksanaan Olimpiade 2020 yang dimulai dari Jumat (24/7/2020) sampai Minggu (9/8/2020).
"Akan ada kenaikan tarif tol," begitu bunyi pernyataan otoritas kota Tokyo.
Secara rinci, kenaikan tarif tol itu sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp 135.000 bagi kendaraan yang melintas dari pukul 06.00 sampai pukul 22.00 tatkala Olimpiade dan Paralimpiade berlangsung.
Kendati begitu, ada perkecualian bagi bus, taksi, truk, dan kendaraan untuk keperluan penyandang disabilitas yang sudah terdaftar.
Otoritas Tokyo dan panitia penyelenggara Olimpiade 2020 juga mengimbau agar kendaraan berat pengangkut logistik melintas pada tengah malam atau dini hari.
"Hal ini untuk menghindari kepadatan di jalanan kota Tokyo," kata otoritas.
Di samping itu, otoritas juga memberlakukan sistem buka tutup di sejumlah pintu tol.
Kebijakan di atas bertujuan untuk mereduksi waktu tempuh dari perkampungan atlet ke stadion utama.
Biasanya, jarak 18 kilometer itu mesti ditempuh hingga 80 menit.
Nanti, waktu tempuh itu akan dihemat 20 menit.
Sebelumnya, demi memberikan kenyamanan pengguna jalan di Tokyo, otoritas juga sudah mengeluarkan imbauan bagi warga kota.
"Warga bisa bekerja dari rumah," kata otoritas.
Dengan demikian, andai kebijakan itu dilaksanakan, tidak akan terjadi kepadatan pada transportasi umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.