Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OG dan Liquid Siap Pecahkan Kutukan Juara TI untuk Kali Kedua

Kompas.com - 25/08/2019, 22:32 WIB
Angga Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tim Liquid dan OG berambisi mengakhiri kutukan juara The International untuk kali kedua saat bersaing dalam perebutan Aegis of Immortal di panggung Mercedez Benz Arena, Shanghai, China, Minggu (25/8/2019).

Sebelumnya, kedua tim sudah pernah mengangkat Aegis of Immortal. OG merupakan juara bertahan pada gelaran The International tahun 2018.

Sementara itu, Liquid merupakan mantan juara dunia DOTA2 pada tahun 2017.

Kedua tim yang sudah menasbihkan diri sebagai juara akan bertarung untuk memecahkan kutukan tidak ada yang pernah merasakan juara TI untuk kedua kalinya.

Baca juga: Cerita di Balik Viralnya Dosen Tegur Mahasiswa di Siaran Langsung Dota 2

Perlu diketahui, The International pertama kali digelar pada tahun 2011 dan sudah berjalan selama sembilan tahun.

Dalam setiap pagelarannya selalu ada hal menarik yang menjadi perbincangan para gamer DOTA 2, salah satunya beberapa kutukan di The International.

Paling populer ketika berbicara soal kutukan pemenang The Internatonal. Dikatakan bahwa pemenang akan selalu berganti antara tim barat dan timur.

Kutukan tersebut digambarkan seperti halnya perang dingin antara Amerika dan Rusia yang merupakan Blok Barat dan Blok Timur.

Baca juga: Salah Pick Gyrocopter, Alliance Kalah dari RNG di Lower Bracket Dota 2

Isu kutukan tersebut telah berjalan selama tujuh tahun dimulai dari TI1 yang dimenangkan NAVI wakil dari CIS hingga berakhir pada TI7 yang dimenangkan Liquid wakil dari Eropa.

Kutukan tersebut pecah ketika pada gelaran TI8 OG keluar sebagai juara setelah mengalahkan PSG LGD wakil China yang hampir saja meneruskan kutukan tersebut andai saja mereka tidak kalah dengan skor 2-3.

Kini ada misi untuk memecah kutukan tidak ada yang pernah juara The International untuk kali kedua.

Pasalnya selama gelaran TI hingga tahun 2018, belum pernah ada tim bahkan pemain yang pernah mengangkat Aegis of Immortal untuk kedua kalinya.

Sebenarnya kutukan tersebut bisa saja pecah seandainya NAVI dapat memanfaatkan kesempatan pada tahun 2012 dan 2013.

NAVI ketika itu masih digawangi oleh Dendi, Puppey, dan Kuroky yang sudah pernah merasakan Aegis of Immortal.

Sayang dua kali masuk final, dua kali pula mereka gagal juara.

Pada tahun 2012, mereka dikalahkan Invictus Gaming wakil dari regional China dengan skor meyakinkan 1-3.

Tahun 2013 mereka juga gagal kembali setelah dikalahkan Alliance yang saat itu masih dipimpin Loda, pada tahun tersebut juga akan diingat sebagai el classico DOTA 2.

Pada tahun ini kutukan akan coba dipecahkan oleh OG dan Liquid.

OG sudah memastikan diri menapaki final setelah mengalahkan PSG LGD di upper bracket. Sementara itu Liquid berusaha keras di lower bracket dan akan bertarung dengan PSG LGD pada babak semifinal.

Perjalanan mereka dapat dibilang menjadi kisah lama menuju Aegis di mana mereka melakukannya pada fase yang sama.

OG memenangkan Aegis of Immortal ketika berada pada fase upper bracket sementara Liquid menjuarai TI7 ketika berada pada fase lower bracket.

Patut ditunggu apakah mereka akan bertemu dalam partai final dan memastikan Aegis of Immortal akan diangkat untuk kali kedua antara OG atau Liquid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Saat Legenda Timnas Indonesia 'Angkat Topi' untuk Ernando Ari...

Saat Legenda Timnas Indonesia "Angkat Topi" untuk Ernando Ari...

Timnas Indonesia
Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati 'Sang Dewi'

Klopp Pulang Tanpa Keajaiban, Liverpool Terbentur Hati "Sang Dewi"

Liga Lain
Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Piala Asia U23 2024, Syarat Timnas U23 Indonesia Lolos ke Perempat Final

Timnas Indonesia
Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Rapuhnya Pertahanan Arema FC...

Liga Indonesia
Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Persib Vs Persebaya, Bek Maung Waspada meski Bajul Ijo Tanpa Top Skor

Liga Indonesia
Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Pesan STY yang Picu Hasil Bersejarah Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Xabi Alonso Ucap 'Roma, Roma, Roma', De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Xabi Alonso Ucap "Roma, Roma, Roma", De Rossi Cium Aroma Balas Dendam

Liga Lain
Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia Bekuk Australia, Asa ke Olimpiade 2024 Terjaga

Timnas Indonesia
Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung 'Disidang' Ultras di Olimpico

Milan Dilibas 10 Pemain Roma, Langsung "Disidang" Ultras di Olimpico

Liga Lain
Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Persib Vs Persebaya, Saat Bojan Hodak Rasakan Tekanan Berbeda...

Liga Indonesia
5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

5 Fakta Menarik Indonesia Bekuk Australia, Mental dan Ernando Pembeda

Timnas Indonesia
Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Cara Bertahan Timnas U23 Indonesia yang Perpanjang Kebuntuan Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Indonesia Vs Australia: Komang Teguh Ubah Ketegangan Jadi Kelegaan

Timnas Indonesia
STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

STY Sorot Aksi Ernando Ari, Indonesia Sukses Bikin Australia Frustrasi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com