KOMPAS.com - Pebalap MotoGP asal Perancis, Johann Zarco, mengakhiri kontraknya di KTM lebih cepat dari kesepakatan awal.
Setelah menjalani musim yang sulit, Zarco memutuskan hengkang dari pabrikan Austria itu akhir musim 2019.
Padahal, awalnya ia dikontrak untuk durasi dua tahun. Jadi, kontrak sebenarnya baru berakhir pada 2020 nanti.
Sejak pindah ke KTM, Zarco belum menemukan performa terbaiknya.
Rookie of The Year MotoGP 2017 ini bahkan baru mengemas 22 poin, walaupun balapan sudah berjalan 11 seri.
Zarco tercecer di peringkat ke-17. Ia belum pernah naik podium, apalagi menang.
Zarco mengakui bahwa jika bertahan hingga musim depan dan tak kunjung menemukan perbaikan, ia merasa gagal dalam kariernya.
Tak cuma itu, Zarco menilai jika memutuskan bertahan hingga tahun depan, itu artinya ia hanya menjalaninya demi uang.
Zarco tak menolak penilaian yang menganggap dirinya sudah gagal bersama KTM.
"Tetapi perasaannya adalah jika saya melanjutkan lagi tahun depan dan saya tidak bisa mendapatkan hasil yang lebih baik, saya tidak hanya gagal dalam proyek, tetapi gagal juga dalam karier saya," ujar Zarco.
"Itu adalah ketakutan terbesar saya, itu sebabnya saya lebih suka diberi kesempatan untuk melakukan hal lain untuk tahun depan daripada menunggu satu tahun lagi," lanjutnya.
Baca juga: Performa Tidak Membaik, Johann Zarco Ingin Kembali Moto2
Zarco hengkang saat belum menemukan tim baru. Jadi, ia diragukan bisa ikut serta pada MotoGP musim depan.
Zarco menyadari keputusannya itu tidak logis. Karena akan lebih baik apabila ia tetap bertahan di KTM sambil menunggu kontraknya habis.
Selain membuatnya tetap bisa balapan di MotoGP, Zarco juga tetap mendapatkan gaji.
Namun, Zarco menegaskan bahwa ia bukan tipe orang yang berpikiran seperti itu.