Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Nasib Zarco, Rossi Terkenang Pengalaman Buruknya di Ducati

Kompas.com - 25/08/2019, 15:00 WIB
Alsadad Rudi,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Motorsport

KOMPAS.com - Pebalap MotoGP asal Perancis, Johann Zarco, mengalami masa-masa yang sulit di musim ini.

Sejak pindah ke KTM, Zarco belum menemukan performa terbaiknya. Rookie of The Year MotoGP 2017 ini bahkan baru mengemas 22 poin walaupun balapan sudah berjalan 11 seri.

Zarco tercecer di peringkat ke-17. Ia belum pernah sekalipun naik podium, apalagi menang.

Karena tak kunjung tampil baik, Zarco memutuskan mengakhiri kontraknya di KTM lebih cepat.

Ia akan hengkang akhir musim ini. Padahal, kesepakatan awal kontrak baru berakhir pada penghujung musim 2020.

Zarco hengkang saat belum menemukan tim baru. Jadi, ia diragukan bisa ikut serta di MotoGP musim depan.

Melihat nasib yang dialami Zarco, legenda hidup MotoGP, Valentino Rossi seperti mengenang pengalaman buruknya semasa di Ducati pada 2011 dan 2012 silam.

Baca juga: Performa Tidak Membaik, Johann Zarco Ingin Kembali Moto2

Ketika itu, Rossi yang baru berusia 32 tahun dan menyandang status juara dunia 9 kali seperti kehilangan taji.

Musim pertamanya di Ducati ditutup dengan hanya menempati posisi ketujuh klasemen akhir.

Sepanjang musim 2011, Rossi tercatat hanya meraih sekali podium, tepatnya saat finis ketiga di GP Perancis. Selain itu, The Doctor tercatat tiga kali gagal finis.

Pada musim berikutnya pada tahun 2012, Rossi memperbaiki peringkat naik ke posisi enam klasemen akhir.

Selama satu musim, Rossi tercatat dua kali naik podium, masing-masing finis kedua di GP Perancis dan finis kedua di GP San Marino. Pada 2013, Rossi memutuskan kembali ke Yamaha.

Valentino RossiFoto: Dorna Valentino Rossi

Oleh karena itu, Rossi mengaku bisa bersimpati dengan keputusan Zarco untuk berhenti dari KTM.

"Saya merasa agak mirip dengan masa saat saya bersama Ducati, karena pada awalnya ada banyak harapan, terutama dari saya dan dari Ducati untuk mencoba menjadi kompetitif dan mencoba untuk menang," kenang Rossi.

"Tetapi sayangnya, saya tidak kunjung cocok dengan motor (Ducati), terutama dengan bagian depan - mungkin mirip dengan yang dialami Zarco," ujar pebalap Yamaha itu.

Menurut Rossi, situasi yang dialaminya selama di Ducati telah membuatnya kehilangan motivasi. Ia juga jadi tak punya semangat mengikuti balapan.

Rossi bahkan mengaku sampai sulit tidur dan menjadi malas untuk berbicara dengan media.

"Dan itu sulit, terutama jika Anda tidak memiliki perasaaan bahagia saat mengendarai motor, semuanya terasa lebih berat," ucap Rossi.

Baca juga: Alasan Zarco ke KTM, Mau Selevel dengan Marquez

Simpati pada Zarco tidak hanya datang dari Rossi. Tapi juga pebalap asal Inggris, Cal Crutchlow.

Pada 2014, Crutchlow juga memutuskan kontraknya di Ducati lebih cepat. Namun, berbeda dengan Zarco, Crutchlow memutuskan kontrak saat sudah memastikan mendapat tim baru, yakni di LCR Honda.

Tim itulah yang masih dibelanya hingga kini. Menurut Crutchlow, Zarco kini memang berada di tempat yang salah.

"Kita tahu betapa berbakatnya dia, dia naik podium dan dia pembalap yang sangat cepat. Dia telah menjadi juara dunia (Moto2 musim 2015 dan 2016)," ujar Crutchlow.

Cruthlow menganggap Zarco memutuskan kontrak di KTM karena sudah putus asa. Ia berharap keputusan yang diambil Zarco merupakan pilihan terbaik.

"Kadang-kadang, jika Anda tidak menikmatinya, jika Anda melakukan sepanjang tahun seperti itu, itu akan menjadi tahun yang sulit. Semoga dia dapat menemukan sesuatu segera dan dapat kembali (ke MotoGP)," kata Crutchlow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Janji Arthur Irawan kepada Persik Setelah Putuskan Gantung Sepatu

Liga Indonesia
Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Liga Indonesia
Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Badminton
Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Liga Indonesia
Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Olahraga
Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com