Sejak 2013, Surabaya Punya Kompetisi Olahraga Air

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya punya kompetisi olahraga air.

"Sudah sejak 2013," kata Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi, Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Gloria Puspa Cendana sebagaimana warta laman antaranews.com, hari ini.

Gloria mengatakan, pada Sabtu (24/8/2019) sampai dengan Minggu (25/8/2019), akan ada kegiatan kompetisi lomba dayung perahu karet.

ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Peserta mengayuh dayung saat mengikuti lomba dayung di Kali Ciliwung, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Lomba dayung perahu karet tersebut dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Kompetisi ini bertajuk Sprint Slalom Rubber Boat.

"Kami gelar kompetisi ini di Taman Prestasi, Jalan Ketabang Kali, Kota Surabaya," kata Gloria Puspa Cendana.

Menurut Gloria, akan ada 64 tim yang ikut ambil bagian.

"Tahun ini pesertanya lebih banyak," kata Gloria.

Surya.co.id/David Yohanes Tim SAR menggunakan perahu karet menyeret jangkar di dasar Sungai Brantas Ngunut Tulungagung untuk mencari mobil Avanza yang tercebur ke Sungai Brantas Tulungagung, Jawa Timur, pada Sabtu (26/1/2019).

Gloria memerinci, dari jumlah tim itu, ada 50 tim putra dan 14 tim putri.

Para peserta berasal dari TNI, Polri, Satpol PP, Linmas, kalangan mahasiswa, dan pelajar.

"Peserta dari komunitas dayung juga ada," kata Gloria.

Lebih lanjut, Gloria mengatakan, kegiatan kali ini erat kaitannya dengan peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-74 RI.

"Kami sudah membuat konsep yang lebih matang dan variatif," imbuhnya.

Fisik

Gloria menerangkan, pada perhelatan tahun ini, ada tantangan bagi fisik dan stamina peserta.

"Tahun ini, dibuat dua kali putaran, tidak seperti tahun lalu yang cuma satu putaran," kata Gloria.

Kedua putaran itu, lanjut Gloria, terdiri dari empat titik lokasi.

KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA Proses pencarian Tim Sar di Kali Ciliwung, Cimanggis, Depok, Rabu (26/6/2019).

Gloria memerinci, jarak titik satu ke titik dua panjangnya 250 meter.

"Itu yang membedakan," katanya.

"Jika ada peserta yang tidak memutari satu titik, hal itu akan berpengaruh pada penilaian," ujarnya.

Lantas, Gloria juga mengatakan bahwa kualifikasi penilaian pesarta paling utama adalah ketepatan waktu.

"Suapaya peserta bisa mencapai waktu tersebut, sebaiknya peserta mengelola stamina," ujarnya.

Gloria menambahkan, pihaknya memastikan keamanan para peserta.

"Kami menyiapkan langkah antisipasi dengan bersinergi bersama Satpol PP dan Linmas," ujarnya.

"Kami menyiapkan juga satu tim rescue untuk penyelamatan," tambah Gloria.

KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Sungai Kali Surabaya

Dibandingkan dengan pergelaran 2018, ada perbedaan pada kegiatan 2019.

Peringkat kejuaraan pada 2019 mencapai posisi harapan tiga.

Sementara, setahun silam, pemeringkatan hanya ada sampai harapan satu.

"Ini sebagai apresiasi kami kepada peserta," pungkas Gloria Puspa Cendana.