4 Faktor yang Buat AC Milan Bisa Tampil Kembali di Liga Champions

KOMPAS.com – AC Milan memiliki keyakinan cukup tinggi untuk dapat bersaing kembali memperebutkan tiket ke Liga Champions musim depan.

Meski musim ini tidak dapat ikut berpartisipasi di Liga Europa akibat permasalahan Financial Fair Play, AC Milan tetap yakin bisa mengejar tiket ke Liga Champions.

Ada beberapa faktor yang dinilai menjadi sumber keyakinan AC Milan untuk bersaing kembali menuju Liga Champions.

Salah satunya adalah karena tim berjuluk I Rossoneri itu dianggap memiliki materi pemain paling baik dalam empat tahun terakhir.

Selain itu, ada 4 faktor yang dinilai bisa membuat AC Milan lolos ke Liga Champions musim depan, berdasarkan analisis playingfor90.com.

1. Sosok Piatek sebagai mesin gol AC Milan

Sosok Krzysztof Piatek menjadi pemecah kebuntuan bagi AC Milan yang kesulitan untuk mencari penyerang handal di lini depan.

Baca juga: AC Milan Buru 2 Pemain Lagi, Paolo Maldini Terbang ke Madrid

Andre Silva yang awalnya digadang-gadang mampu memenuhi ekspektasi sebagai pencetak goal subur justru terpuruk di AC Milan.

Miguel MEDINA / AFP Penyerang AC Milan, Krzysztof Piatek, berselebrasi seusai mencetak gol dalam pertandingan Serie A antara AC Milan vs Udinese di Stadion San Siro pada Selasa (2/4/2019).

Begitupun halnya dengan Higuain yang sebelumnya didatangkan dari Juventus dengan status pinjaman tidak menemukan kemampuan terbaiknya di AC Milan.

Piatek menjadi berkah bagi AC Milan karena saat didatangkan dari Genoa. Piatek sudah dapat menghasilkan sembilan gol hanya dalam waktu setengah musim.

Bukan tanpa alasan AC Milan mendatangkan Krzysztof Piatek dari klub Genoa. Pada paruh pertama Serie A musim 2018-2019, Krzysztof Piatek mencetak 19 gol bersama Genoa.

Pada paruh musim kedua, Krzysztof Piatek sudah mencetak 11 gol dalam 21 penampilannya bersama AC Milan.

Baca juga: AC Milan dan Juventus Rebutan Alexis Sanchez

2. Tidak ada beban kompetisi di Liga Europa

AC Milan secara resmi tidak dapat berpartisipasi di Liga Europa akibat tersandung kasus Financial Fair Play (FFP).

UEFA memberikan sanksi kepada AC Milan menyusul pelanggaran FFP selama tiga musim di tahun 2015-2017.

Meski tidak dapat bersaing di Liga Europa, AC Milan diuntungkan dengan kebugaran pemain akibat jadwal pertandingan yang lebih sedikit.

Pada musim sebelumnya, klub Italia yang Lolos masuk ke Liga Champions diwakili Juventus, Napoli, Atlanta, dan Inter Milan.

Sementara itu, Liga Europa diwakili oleh Roma dan Torino yang menggantikan posisi AC Milan.

Tidak adanya jadwal kompetisi di Eropa menguntungkan AC Milan untuk menjaga kebugaran pemain agar lebih fokus masuk Liga Champions musim ini.

3. Gencarnya AC Milan di Bursa Transfer

AC Milan mendatangkan beberapa pemain baru dengan tetap mempertahankan pemain lama.

AC Milan mendatangkan beberapa pemain baru yaitu Rafael Leao, Theo Hernandez, Ismael Bennacer, Rade Krunic, and Leo Duarte, yang diharapkan dapat memberi dampak pada permainan AC Milan.

Selain itu, AC Milan hanya menjual Patrick Cutrone ke Wolverhampton, sehingga chemistry skuad AC Milan tetap terjaga untuk mengarungi musim ini.

Pembelian pemain terutama di lini tengah diharapkan dapat menghindari badai cedera yang diderita Bonaventura dan Lucas Bligia musim lalu.

4. Skuad Muda AC Milan

Strategi transfer AC Milan saat ini memprioritaskan pemain muda berusia 25 tahun ke bawah. Ini mengubah stigma transfer AC Milan yang cenderung diisi pemain veteran.

Dana terbatas yang dimiliki AC Milan membuat manajer berpikir keras untuk mendapatkan pemain berkualitas dengan harga murah.

Strategi AC Milan dengan diisi pemain muda menunjukkan keseriusan AC Milan untuk membangun klub solid dalam jangka Panjang.

Penjaga gawang diisi oleh Gianluigi Donaruma yang baru berusia 20 tahun dan digadang-gadang menjadi kiper masa depan timnas Italia.

Selain itu, di lini belakang, ada Alessio Romagnoli dan Mattia Caldara.

Para pemain muda di lini tengah, yakni Frank Kessie dan Lucas Paqueta, serta mesin gol AC Milan Krzysztof Piatek menjadi tumpuan untuk dapat membombardir pertahanan lawan.

Dengan kedalaman skuad saat ini, bukan tidak mungkin AC Milan dapat lolos menuju Liga Champions untuk kali pertama sejak 2014.