KOMPAS.com - Chelsea mengalami start buruk pada musim ini.
The Blues mengawali musim kompetisi musim 2019-2020 dengan menelan kekalahan telak 0-4 di kandang Manchester United pada pekan perdana Liga Inggris.
Laga selanjutnya, Chelsea menyerah dalam babak adu penalti (4-5) pada ajang Piala Super Eropa 2019 saat menghadapi Liverpool, meski berhasil menahan imbang 2-2 sampai babak perpanjangan waktu.
Yang terbaru, tim asuhan Frank Lampard itu ditahan imbang 1-1 oleh Leicester City di Stadion Stamford Bridge, Minggu (18/8/2019).
Baca juga: Di Chelsea Sejak Umur 6 Tahun, Mason Mount Bangga Cetak Gol Perdana
Padahal, laga tersebut merupakan debut Lampard menangani Chelsea di kandang.
Gol cepat Chelsea yang dicetak oleh Mason Mount (7') dibuyarkan oleh gol gelandang Leicester City, Wilfried Ndidi (67').
Dilansir OptaJoe, Lampard merupakan pelatih pertama Chelsea yang gagal memenangi satu pun dari tiga laga perdana sejak 2012-2013.
Sosok terakhir yang mencatatkan start buruk seperti ini adalah Rafael Benitez tujuh tahun silam.
Terkait kelesuan Chelsea pada awal musim ini, Ian Holloway, yang pernah malang melintang melatih klub-klub Inggris macam Queens Park Rangers, Crystal Palace, hingga Leicester City, mengemukakakn pendapatnya.
Baca juga: Chelsea Vs Leicester, The Blues Tertahan di Stamford Bridge
Kepada TalkSport, ia mengatakan bahwa Lampard terlalu mempercayakan para pemain mudanya, meski mereka masih memiliki jam terbang minim.
"Masalahnya adalah pemain-pemain muda yang ingin saya lihat di Chelsea adalah Ruben Loftus-Cheek dan Callum Hudson-Odoi, tetapi mereka sedang cedera," kata Ian Holloway.
"Frank (Lampard) berniat memberikan kesempatan pemain muda, tetapi hal yang paling sulit adalah Anda memadukan pemain senior, pemain muda, dan pemain yang tidak berpengalaman," ujarnya lagi.
"Anda membutuhkan antusiasme kaki yang tak kenal takut berlari ke mana-mana, dan kami melihat itu pada saat melawan Leicester, tetapi Anda selalu membutuhkan manajemen permainan," ucapnya.
Chelsea dikenal "tidak pro" dengan pemain-pemain akademi mereka.
Baca juga: Usai Debut di Arsenal, David Luiz Ingin Tiru Kesuksesan di Chelsea
Namun pada musim ini, pasukan The Roman Emperor itu berani tampil beda.
Pemain-pemain jebolan akademi macam Tammy Abraham, Mason Mount, hingga Andreas Christensen dipercaya Lampard untuk mengisi skuad utama, setidaknya pada tiga laga awal Chelsea musim ini.
The Blues memang sedang menjalani embargo transfer yang membuat mereka tak boleh merekrut pemain baru di jendela transfer musim panas 2019 dan musim dingin 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.