Pada babak pertama di Old Trafford, Chelsea melesatkan lebih banyak tembakan (8-5), tekel (11-7), dan mencatatkan lebih banyak possession (52,6 persen-47,4 persen) ketimbang kubu tuan rumah.
Singkat kata, tak ada yang salah dengan cara pasukan Frank Lampard memulai pertandingan-pertandingan mereka musim ini.
Permainan Mason Mount cs kerap membuat kaget lawan-lawan yang lebih mapan secara strategi dan komposisi pemain.
Seperti yang digambarkan oleh media London, problema bagi pasukan Lampard muncul setelah turun minum.
"Produktivitas lapangan tengah Chelsea menurun, radar Jorginho korslet, Pedro mulai bermain seperti lebah mabuk yang lupa cara menyengat lawan," tulis Independent.
"Lubang-lubang terbuka di tengah lapangan, seperti yang Manchester United eksploitasi besar-besaran akhir pekan lalu."
Baca Juga: Ditampol McGregor di Rahang, Ini yang Kemudian Dialami Sang Pria Tua
Independent juga menulis bagaimana Leicester menikmati bermain di Stamford Bridge pada pertengahan babak kedua.
Mereka melihat bagaimana pelatih Brendan Rodgers masih bisa tersenyum saat James Maddison menembak tinggi saat mendapat peluang emas di dalam kotak penalti Chelsea.
"Cara kami ingin bermain terlihat pada 25 menit pertama," ujar Lampard seusai pertandingan.
"Sisanya bukanlah cara bermain yang kami inginkan. Kredit kepada Leicester karena mereka terus menekan kami."
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan