"Lubang-lubang terbuka di tengah lapangan, seperti yang Manchester United eksploitasi besar-besaran akhir pekan lalu."
Baca Juga: Ditampol McGregor di Rahang, Ini yang Kemudian Dialami Sang Pria Tua
Independent juga menulis bagaimana Leicester menikmati bermain di Stamford Bridge pada pertengahan babak kedua.
Mereka melihat bagaimana pelatih Brendan Rodgers masih bisa tersenyum saat James Maddison menembak tinggi saat mendapat peluang emas di dalam kotak penalti Chelsea.
"Cara kami ingin bermain terlihat pada 25 menit pertama," ujar Lampard seusai pertandingan.
"Sisanya bukanlah cara bermain yang kami inginkan. Kredit kepada Leicester karena mereka terus menekan kami."
Lampard pun mengatakan bahwa permainan anak asuhnya terpengaruhi oleh pertandingan selama 120 menit di Piala Super pada medio pekan.
"Pada babak kedua kami meninggalkan terlalu banyak ruang bagi mereka. Saya tak meminta 100 km/jam selama 90 menit tetapi saya ingin kami menemukan cara lain," ujar pelatih berusia 41 tahun tersebut.
Baca juga: Gara-gara Telepon Tak Diangkat, Daniel James Gabung ke Man United
Para pandit di acara BBC Football Daily, Lee Hendrie, Andy Reid, dan Kevin Campbell, mengatakan bahwa Leicester pihak yang lebih dikecewakan dengan hasil imbang ini.
"Pada akhirnya, Chelsea akan senang dengan satu poin apalagi jika mengingat kesempatan-kesempatan yang Leicester dapatkan," ujar Kevin Campbell, mantan bomber Everton dan Nottingham Forest.
Tekanan pun menghampiri.
Frank Lampard mungkin akan kecewa mengetahui tagar #LampardOut sempat memuncaki tangga trending topic di Inggris setelah pertandingan.
Apalagi, menilik statistik dari Opta, Lampard merupakan pelatih pertama The Blues yang gagal memenangi satu pun dari tiga partai perdananya sejak 2012-2013.
Sosok terakhir yang mencatatkan start seburuk ini ialah Rafael Benitez 7 tahun silam.
Kala itu, Rafa menjalani trilaga perdana di kursi pelatih Chelsea dengan catatan nirkemenangan menghadapi Man City (0-0), Fulham (0-0), dan West Ham (1-3).
Namun, tak sedikit yang beranggapan bahwa masa lalu Frank Lampard sebagai pilar timnas Inggris dan seorang legenda Chelsea akan membuat teman-teman sang pelatih di media setempat lebih lunak kepadanya ketimbang pelatih-pelatih asing The Blues terdahulu.
Fakta di atas dan bukti bahwa Chelsea secara konsisten menunjukkan performa ganas pada babak pertama menjadi sisi positif yang bisa diambil oleh Frank Lampard jelang laga-laga ke depannya sebagai nakhoda The Blues.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.