KOMPAS.com - Frank Lampard belum menemukan enaknya masa bulan madu sebagai pelatih Chelsea. Tiga laga berlalu di semua kompetisi dan Frank Lampard masih mencari kemenangan yang ia perlukan.
Terkini, Chelsea ditahan imbang Leicester City 1-1 pada laga pertama Lampard di Stamford Bridge, Minggu (18/8/2019).
Bagi para pendukung Chelsea, laga Liga Inggris tersebut serupa dengan dua pertandingan Frank Lampard sebelumnya: The Blues bermain cepat pada babak pertama tetapi kendur setelah turun minum.
Pasukan The Blues memang menggebrak sejak start laga kontra Leicester. Pressing mereka trengginas dan membuat lawan getir.
Baca Juga: UFC 241 - Lewat Duel Brutal, Stipe Miocic Renggut Kembali Gelar Heavyweight UFC
Wujud semangat anak muda yang diusung Frank Lampard terlihat dari cara pemain muda Chelsea, Mason Mount, mencuri bola dari gelandang Leicester, Wilfred Ndidi, sebelum menembak keras dengan hampir terjatuh melewati kiper lawan.
Gol pada menit ke-7 tersebut identik dengan wujud perjuangan pasukan Lampard pada start kariernya melatih Chelsea.
The Blues juga memimpin lebih dulu pada laga Piala Super Eropa kontra Chelsea lewat Olivier Giroud (36').
Pada laga babak pertama di Besiktas, Istanbul, itu Chelsea menorehkan lebih banyak operan akurat (82 persen-79 persen) dan dribel (8-3) ketimbang Liverpool.
Kekalahan 0-4 Chelsea pada laga pembuka musim kontra Manchester United juga mengikuti tren sama.
Tammy Abraham serta Emerson Palmieri melesatkan dua tembakan yang mengenai tiang gawang.
Baca Juga: Marquez Tidak akan Pindah dari Repsol Honda Demi Kejar Rekor Valentino Rossi
Pada babak pertama di Old Trafford, Chelsea melesatkan lebih banyak tembakan (8-5), tekel (11-7), dan mencatatkan lebih banyak possession (52,6 persen-47,4 persen) ketimbang kubu tuan rumah.
Singkat kata, tak ada yang salah dengan cara pasukan Frank Lampard memulai pertandingan-pertandingan mereka musim ini.
Permainan Mason Mount cs kerap membuat kaget lawan-lawan yang lebih mapan secara strategi dan komposisi pemain.
Seperti yang digambarkan oleh media London, problema bagi pasukan Lampard muncul setelah turun minum.
"Produktivitas lapangan tengah Chelsea menurun, radar Jorginho korslet, Pedro mulai bermain seperti lebah mabuk yang lupa cara menyengat lawan," tulis Independent.