KOMPAS.com - Cristiano Ronaldo dan David Beckham adalah dua mantan pemain Manchester United yang pernah menggunakan nomor keramat di klub tersebut, yakni 7.
Keduanya memiliki kesamaan. Fisik yang rupawan membuat Ronaldo dan Beckham tak cuma berkarier di dunia sepak bola, tapi juga fashion.
Keduanya sama-sama pernah menjadi brand ambassador produk fashion ternama.
Walau demikian, ada perbedaan di antara Ronaldo dan Beckham. Hal itulah yang diungkapkan legenda sepak bola Uruguay yang baru saja pensiun, Diego Forlan.
Seperti Ronaldo dan Beckham, Forlan juga pernah membela Man United. Ia bahkan pernah berinteraksi dan menjadi rekan setim Ronaldo dan Beckham.
Forlan bermain di Man United selama dua musim, tepatnya dari 2002-2004. Satu musim pertama bersama Beckham, dan satu musim berikutnya dengan Ronaldo.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Sulit Ngomong Pakai Bahasa Indonesia
Ronaldo dan Beckham tak pernah bermain bersama di Man United.
Ronaldo datang pada 2003, setelah Bekcham hengkang ke Real Madrid.
Menurut Forlan, Ronaldo adalah orang yang lebih egois saat berada di ruang ganti.
Tak cuma itu, pemain asal Portugal itu juga senang melihat dirinya di cermin.
"Ronaldo adalah seorang egois di ruang ganti, tidak seperti Beckham," kata Forlan kepada Mirror.
"Cristiano selalu ingin berada di dekat cermin. Dia menghabiskan sepanjang hari melihat ke cermin," ucap Forlan.
Selain mengomentari soal perbedaan Ronaldo dan Beckham, Forlan juga mengungkap soal hubungan Beckham dengan sang pelatih legendaris Man United, Sir Alex Ferguson.
Bukan gosip baru bahwa penyebab Beckham hengkang akibat perseturuannya dengan Ferguson.
Perseturuan bermula pada pengujung musim 2002-2003. Beckham mendapat 'hairdryer treatment' dari Ferguson.
Hairdryer treatment adalah istilah untuk aksi marah-marah Ferguson di ruang ganti terhadap pemain yang bermain buruk.
Baca juga: Ketika Cristiano Ronaldo Joget dan Ngomong Bahasa Indonesia
Menyusul kekalahan dari Arsenal dalam ajang Piala FA, Beckham menjadi pemain yang menjadi sasaran kemarahan Ferguson.
Menurut Forlan, Beckham merespons kemarahan sang pelatih.
"Di ruang ganti, Ferguson dan Beckham mulai saling menghina. Caci maki antara mereka bahkan semakin parah," kata Forlan.
Forlan menyebut sebelum insiden sepatu melayang, Ferguson sebenarnya sudah sempat ingin pergi.
Namun, Beckham melontarkan suatu perkataan yang membuat sang pelatih marah. Saat itulah terjadi insiden sepatu melayang.
"(Ferguson) berbalik dan melihat sepatu boot tergeletak di lantai dan menendangnya (ke Beckham)," kenang Forlan.
“Kami semua melihat darah dan berpikir 'tidak, itu tidak terjadi'. Tetapi setelah itu mereka berdua seperti hendak berkelahi. Saat itulah Roy Keane dan Van Nistelrooy masuk untuk melerai," pungkas Forlan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.