Man City Vs Tottenham, Guardiola Merasa "Deja Vu" dengan VAR

KOMPAS.com - Seusai pertandingan Man City vs Tottenham, Pep Guardiola seolah merasakan deja vu terkait Video Assistant Referee (VAR).

Pada laga yang berlangsung di Stadion Etihad, Minggu (17/8/2019) itu, striker Man City, Gabriel Jesus, mencetak gol saat injury time babak kedua.

Namun, setelah mengacu kepada teknologi VAR yang baru diterapkan musim ini di Liga Inggris, gol itu dianulir.

Baca juga: Hasil Liga Inggris, Liverpool dan Arsenal Sempurna, City Tertahan

Dari tayangan video, wasit melihat bahwa bola mengenai tangan bek Man City, Aymeric Laporte, sebelum kemduian sampai ke kaki Gabriel Jesus.

Pertandingan Man City vs Tottenham pun berakhir dengan skor imbang 2-2.

Guardiola menyatakan bahwa ia pernah mengalami kejadian serupa saat melawan Tottenham di Liga Champions musim lalu.

Kala itu, gol Raheem Sterling dianulir oleh VAR karena sang pemain dianggap offside. Man City pun kemudian tersingkir.

“Kami bermain melawan Tottenham, salah satu yang terbaik di Eropa, dan itu adalah penampilan yang luar biasa," ujar Guardiola.

"Sayangnya, kami tidak bisa menang. Kami kalah dua kali melawan Tottenham karena VAR. Musim lalu karena offside, dan hari ini karena tangan. Ini kedua kalinya. Jujur saja ini sulit, tetapi nyatanya memang seperti itu."

Meski demikian, Guardiola tetap memberikan apresiasi terhadap performa para pemain Man City.

Ia menyebut Sergio Aguero dkk bermain luar biasa, bahkan menjadi salah satu penampilan terbaik selama era kepelatihannya di Man City.

"Anda bisa lihat bagaimana cara kami mengendalikan di sisi kanan dan kiri, serta menciptakan peluang," ucap Guardiola.

Baca juga: Fahkri Ungkap Penyebab Kekalahan Timnas U-18 Indonesia dari Malaysia

"Tottenham ingin melancarkan tekanan terhadap kami, tetapi hal itu tidak bisa mereka lakukan."

Dengan hasil imbang ini, Man City pun melorot ke posisi ke-3 klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 4 poin.

Tottenham juga mengemas poin serupa, tetapi mereka berada di posisi ke-5 klasemen karena kalah agresivitas gol.