Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan dan Kesamaan Chelsea 2019 dengan Manchester United 1995

Kompas.com - 13/08/2019, 06:02 WIB
Firzie A. Idris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Setelah kekalahan tersebut, mantan kapten Liverpool dan komentator BBC, Alan Hansen, mengutarakan pendapatnya yang akan menjadi salah satu komentar paling terkenal sepanjang sejarah Liga Inggris.

"Saya pikir mereka punya masalah. Tentu saja, tiga pemain telah pergi tetapi Anda harus beli pemain ketika dalam posisi kuat. Anda tak akan dapat memenangkan apa-apa dengan anak-anak," ujar Hansen di BBC.

Namun, permainan Manchester United membaik seiring kembalinya para pemain senior tadi, terutama Eric Cantona pada medio Oktober.

Bahkan, Man United bisa mengejar defisit 12 poin dari Newcastle United untuk menjadi juara Liga Inggris pada akhir musim.

Manchester United melengkapi gelar Liga Inggris ini dengan trofi Piala FA setelah mengalahkan Liverpool pada partai pamungkas.

"Tentu, ini bukan mengatakan bahwa Chelsea sekarang mendekati Man United 1995-1996, kualitas mereka masih sangat jauh, tetapi ini seharusnya meyakinkan publik bahwa kekalahan 0-4 tak seburuk yang terlihat," tulis Miguel Delaney di artikelnya di Independent.

"Terlihat bahwa ada ide permainan yang ingin Chelsea gunakan. Banyak pemain bagus akan kembali, termasuk pemain terbaik mereka. Namun, banyak yang harus dikembangkan," lanjutnya.

Baca juga: 5 Alasan Tambahan Fans Man United Boleh Bangga dengan Tim Mereka

Salah satu catatan yang harus dipertimbangkan Delaney dan para fans Chelsea lain adalah situasinya tak segemilang Man United 1995.

Anak-anak muda Manchester United ketika itu sudah mengeruk banyak pengalaman pada usia muda mereka.

Ryan Giggs, walau masih berusia 21 tahun, sudah mengenyam empat musim bermain di kasta teringgi Liga Inggris.

Gary Neville (20 tahun dan 5 bulan ketika itu) merupakan anggota tim utama yang juga bermain dalam final Piala FA musim sebelumnya.

Paul Scholes ((20 tahun 9 bulan) dan Nicky Butt (20 tahun 6 bulan) secara kolektif telah turun dalam lebih dari 30 pertandingan dan mencetak 8 gol pada musim 1994-1995.

Sementara itu David Beckham (20 tahun 3 bulan) telah mencetak gol dalam laga Liga Champions kontra Galatasaray.

Mason Mount dan Tammy Abraham sejauh ini baru terlihat garang di kasta kedua Liga Inggris. Andreas Christensen kehilangan tempatnya di tim utama Chelsea di bawah Maurizio Sarri musim lalu.

Sementara, Kurt Zouma tak terlalu merebut perhatian saat dipinjamkan ke Everton pada 2018-2019.

Satu lagi pemain muda mereka yang jadi andalan setelah kepergian Eden Hazard, Christian Pulisic (20), juga masih sangat hijau untuk bersaing di Premier League dan cedera robek otot sangat membatasi penampilannya bersama Borussia Dortmund pada musim lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com