KOMPAS.com - Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB), Gusti Randa, buka-bukaan terkait masalah jadwal yang sempat dikeluhkan sejumlah klub pada putaran pertama kompetisi musim ini.
Ia menegaskan bahwa penjadwalan pada musim 2019 ini mengalami perubahan rumus dalam pengaplikasiannya.
Perbedaan yang paling terlihat adalah upaya PSSI untuk memisahkan antara jadwal kompetisi dengan jadwal timnas.
Gusti Randa mengatakan bahwa saat agenda timnas digelar, kompetisi nasional diharapkan libur. Kebijakan tersebut pun menimbulkan pro dan kontra.
Dengan kebijakan ini, tidak ada pertandingan timnas yang berbenturan dengan jadwal kompetisi.
Namun demikian, sejumlah jadwal kompetisi menjadi berantakan hingga penundaan berminggu-minggu.
“Dari segi jadwal pertandingan saja, catatan tahun lalu ketika ada jadwal timnas, liga tetap berjalan dan tahun ini coba kami untuk mengubah itu. Jadi, kalau timnas main, liga tidak main,” ucapnya.
Baca juga: Dilaporkan ke LIB, Arema FC Nilai Wujud Cinta Persib
“Dengan demikian, pasti menimbulkan protes dari teman-teman klub, karena jadwal jadi mundur-mundur,” imbuhnya.
Selain itu, tantangan selanjutnya adalah banyaknya agenda yang harus dijalankan PSSI selama satu musim.
Ada tiga kompetisi yang digulirkan PSSI dalam satu musim, yakni Liga 1, Piala Presiden, Piala Indonesia, dan agenda timnas.
Oleh karena itu, PSSI harus benar-benar bekerja keras untuk memaksimalkan waktu yang tersedia.
Belum lagi, mulai musim ini, PSSI juga memberikan perhatian kepada piramida kompetisi.
Dengan demikian, kompetisi-kompetisi lain, seperti Liga 2, Liga 3, Liga U-20, hingga Kompetisi Wanita juga ikut mendapatkan perhatian.
Baca juga: Klasemen Liga 1 2019, Persija Masih Terkunci di Zona Degradasi
“Jadi pada tahun 2019 ini memang menumpuk. Ada Liga 1, Piala Presiden, Piala Indonesia, dan agenda timnas. Jadi, memang di tahun 2019 ini semua jalan dan kami tidak bisa membatalkan program-program itu,” kata Gusti Randa.
“Pada tahun 2019 ini memang lagi full-full-nya program yang semuanya harus berjalan. Ini adalah kali pertama dari seluruh kepengurusan PSSI yang bisa menyelesaikan semua program.”
“Tentu dalam penerapannya tidak berjalan semulus yang dibayangkan, tapi lebih baik daripada program tersebut tidak dijalankan,” ucap dia menambahkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.