KOMPAS.com - Matthijs de Ligt dianggap menjadi titik lemah Juventus pada serangkaian laga uji coba pramusim 2019-2020.
Agenda pramusim 2019-2020 Juventus ditutup dengan laga uji coba melawan Atletico Madrid di Stadion Friends Arena, Swedia, Sabtu (10/8/2019).
Pada laga tersebut, Si Nyonya Besar yang menguasai jalannya laga harus takluk 1-2 dari pasukan Diego Simeone.
Baca juga: Juventus Bersedia Jual 2 Pemain Ini demi Paul Pogba
Bukan hanya itu, dua gol yang diderita Juventus pada laga versus Atletico semakin menunjukkan keroposnya lini belakang Juventus, terkhusus untuk laga uji coba pramusim.
Termasuk laga melawan, Atletico, Juventus telah melakoni 5 laga uji coba pramusim dan sudah kebobolan 9 gol.
Berturut-turut hasil uji coba pramusim Juventus adalah: vs Tottenham Hotspur 2-3 (21/7/2019), Inter Milan 1-1 (24/7/2019), K-League All Star 3-3 (26/7/2019), Novara 4-0 (7/8/2019), dan Atletico Madrid 1-2 (10/8/2019).
Kebobolan 9 gol dalam 5 partai, Juventus memiliki rasio kebobolan 1,8 gol per pertandingan di pramusim 2019-2020.
Baca juga: Diisukan Susul Ronaldo ke Juventus, Marcelo Tegaskan Cinta Real Madrid
Ini adalah rasio kebobolan terburuk yang dialami Juventus dalam pramusim sejak 2011-2012.
Pantas dicatat, sejak 2011-2012, Juventus selalu menjadi juara Liga Italia.
Sebelum musim ini, rasio kebobolan terburuk Juventus selama pramusim terjadi pada kompetisi 2017-2018.
Ketika itu, Juventus besutan Massimiliano Allegri kebobolan 7 gol dalam 4 pertandingan (1,75 gol per partai).
Padahal, pada bursa transfer musim panas ini, Juventus sudah menghabiskan banyak uang untuk melakukan manuver yang tujuan utamanya memperkuat pertahanan.
Total 152 juta euro atau hampir 2,5 triliun rupiah dibelanjakan untuk mendatangkan Luca Pellegrini, Merih Demiral, Matthijs de Ligt, dan Danilo.
Baca juga: Cancelo ke Man City, Ronaldo Tak Punya Lagi Rekan Senegara di Juventus
Sorotan dengan mudah akan tertuju pada De Ligt sebagai perekrutan termahal, yang nilainya sampai 75 juta euro.
Apalagi, ada tendensi di mana pertahanan Juventus tampak lemah selama pramusim, di situlah De Ligt berada di atas lapangan.
Istilah gampangnya, Matthijs de Ligt terlihat sebagai titik lemah Juventus.
Juventus masih unggul 2-1 atas Tottenham ketika De Ligt dimasukkan. Si Nyonya Tua kemudian kebobolan 2 gol.
Saat melawan Inter Milan, De Ligt justru membuat gol bunuh diri.
Ketika menghadapi K-League All Star, De Ligt bermain penuh dan Juventus kebobolan 3 gol.
Baca juga: Cristiano Ronaldo Restui Mauro Icardi Gabung Juventus
Kemudian waktu melawan Atletico Madrid, Juventus kebobolan 2 gol saat Matthijs de Ligt masih berada di atas lapangan.
Namun, performa De Ligt masih dibela Maurizio Sarri, yang menyebut banyaknya jumlah kebobolan Juventus masih normal mengingat saat ini masih dalam fase persiapan menuju kompetisi sebenarnya.
"Kami seharusnya tidak kebobolan seperti gol kedua Atletico Madrid. Namun, ini semua bagian dari latihan dan pekerjaan pramusim," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Sportmediaset.
Maurizio Sarri harus segera menyelesaikan masalah di lini pertahanan Juventus sebelum bertandang ke markas Parma pada pekan perdana Liga Italia 2019-2020, Sabtu (23/8/2019) malam WIB. (Dwi Widijatmiko).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.