Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goetze Merasa Kariernya Mati karena Gol di Final Piala Dunia 2014

Kompas.com - 07/08/2019, 10:30 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber GOAL

KOMPAS.com - Mario Goetze adalah pahlawan Jerman pada final Piala Dunia 2014.

Ia menjadi pemain yang mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan melawan Argentina di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Brasil.

Namun, pasca-menjuarai Piala Dunia, Goetze mengalami penurunan karier.

Pada 2016, ia kembali klub lamanya, Borussia Dortmund, setelah kalah bersaing mendapatkan tempat di Bayern Muenchen.

Goetze bahkan tak masuk dalam skuad Jerman pada Piala Dunia 2018 lalu.

Goetze menilai gol di final Piala Dunia telah membuatnya berada dalam eksptektasi terlalu besar.

Baca juga: Mario Goetze Buka Peluang Reuni dengan Juergen Klopp di Liverpool

"Begitu saya berhenti bermain, mungkin (gol) itu akan menjadi pengalaman paling berharga, hal pertama yang terlintas dalam pikiran," kata Goetze kepada The Athletic.

"Tidak ada yang lebih luar biasa (daripada gol di final Piala dunia). Namun, untuk karier aktif saya, mungkin itu tidak terlalu bagus, mungkin," ujar Goetze.

Menurut Goetze, gol di final Piala Dunia membuat banyak orang menaruh harapan terlalu besar kepadanya.

"Menjadi terlintas di benak banyak orang bahwa saya adalah orang yang mencetak gol penentu dalam pertandingan yang menentukan sepanjang waktu. Itulah asumsi di luar sana," kata Goetze.

Goetze kini tercatat baru berusia 27 tahun. Kendati demikian, ia mengaku belum punya lagi ambisi untuk meraih tempat kembali di timnas Jerman.

"Prioritas saya adalah mencapai tujuan pribadi saya dengan Dortmund. Saya tidak bisa memengaruhi hal lain. Selalu ada unsur keberuntungan yang terlibat dalam pemanggilan (ke timnas)," ucap Goetze.

Lebih lanjut, Goetze merasa dirinya kini baik-baik saja di bawah pelatih Lucian Favre.

Hal terpenting yang ingin dilakukannya saat ini adalah menikmati bermain sepak bola.

"Dalam pekerjaan apa pun, penting bagi Anda merasa nyaman dan tubuh Anda bekerja, tetapi Anda juga dapat menemukan keseimbangan batin," ujar Goetze.

Baca juga: Mario Goetze Ungkap Sisi Negatif Guardiola Saat Latih Bayern

Pada 2016 silam, Goetze juga sempat jadi sorotan setelah penampilan mengecewakannya di Dortmund.

Saat itu, Goetze mengaku banyak pihak yang memintanya agar berupaya mengembalikan penampilan terbaiknya seperti di masa lalu.

"Apakah saya harus menjadi Mario Goetze ketika berusia 18 tahun?" kata Goetze.

Goetze kemudian menyatakan bahwa ia sudah memiliki 60 caps bersama timnas Jerman.

"Saya telah memenangi lima gelar Bundesliga. Begitu faktanya," kata Goetze.

"Setiap pemain berkembang. Saya tidak akan pernah menjadi Mario Goetze yang dulu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber GOAL
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com