Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pesan Pertahankan Semangat Asian Games 2018

Kompas.com - 06/08/2019, 20:50 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan sekaligus meraih prestasi di Asian Games 2018 lalu pantas dilanjutkan.

Mengukir prestasi dengan menempati posisi keempat, Indonesia sekaligus menorehkan sejarah.

Pasalnya, raihan 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu adalah pencapaian tertinggi selama 18 kali keikutsertaan Indonesia pada perhelatan Asian Games.

Ikhwal rangking, posisi keempat adalah prestasi kedua terbaik selama 18 kali Asian Games.

Pada Asian Games di Jakarta 1962, Indonesia bertengger di posisi kedua.

Kala itu, 11 medali emas, 12 medali perak, dan 28 perunggu adalah hasil maksimal yang dicapai.

Baca juga: Sukses Gelar Asian Games 2018, Indonesia Dapat Penghargaan dari OCA

3 semangat

Suvernir maskot Asian Games, Bhin-bhin, Atung, dan Kaka dijual di Asian Games Official Merchandise Super Store di Gelora Bung Karno (GBK). Foto diambil pada Kamis (23/8/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Suvernir maskot Asian Games, Bhin-bhin, Atung, dan Kaka dijual di Asian Games Official Merchandise Super Store di Gelora Bung Karno (GBK). Foto diambil pada Kamis (23/8/2018).

Sementara itu, berkenaan dengan prestasi yang membanggakan itu, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Selasa (6/8/2019), Chief Merchant Giordano Indonesia Ekawati Wongso mengemukakan ada 3 semangat yang patut dipertahankan.

Logo Asian Games 2018asiangames2018.id Logo Asian Games 2018

Setidaknya, di samping semangat kemerdekaan, ada juga semangat nasionalisme.

"Ada juga semangat kebanggaan akan keberagaman dan kebersamaan," ujarnya.

Catatan Ekawati menunjukkan, pada pelaksanaan Asian Games 2018, pihaknya mengusung semangat Rise as One.

Menurut Ekawati, pihaknya sejak 2016, sudah mengusung semangat-semangat dimaksud dalam kampanye tahunan bertajuk One Indonesia.

Lalu, pada 2017, disematkan tambahan semboyan Let's Play and Stand Together.

Yang paling anyar yakni kampanye pada 2019, semboyan yang mengemuka adalah Irreplaceable Pride.

"Ini berbicara tentang kebanggaan kita sebagai orang Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa, budaya, dan cerita," tuturnya.

Sejumlah maskot dan logo Asian Games 2018  menghiasi Terminal 3 Bandara SOekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/07/2018). PT Angkasa Pura AP (II) selaku pengelola bandara menyatakan siap memfasilitasi kedatangan dan kepulangan peserta Asian Games 2018 dengan menyiapkan sarana dan prasarana di tiga bandara yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Husein Sastranegara Bandung.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOB Sejumlah maskot dan logo Asian Games 2018 menghiasi Terminal 3 Bandara SOekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/07/2018). PT Angkasa Pura AP (II) selaku pengelola bandara menyatakan siap memfasilitasi kedatangan dan kepulangan peserta Asian Games 2018 dengan menyiapkan sarana dan prasarana di tiga bandara yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Husein Sastranegara Bandung.

Kerja sama

Baliho Asian Games ke-18 2018 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada 1962, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4. 
Kompas.com/Josephus Primus Baliho Asian Games ke-18 2018 di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Pada 1962, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-4.

Lebih lanjut, Ekawati mengatakan untuk mewujudkan kampanye dimaksud, pihaknya, sejak 2017, tetap menggandeng ilustrator Indonesia, Muhammad Taufik.

Sosok yang karib disapa Emte ini dalam kolaborasinya dengan Giordano mengangkat karya seni (artwork) dengan tokoh Gugug.

Gugug diambil dari komik tanpa dialog karya Emte dengan judul sama.

Giordano, sejak 2017, tetap menggandeng ilustrator Indonesia, Muhammad Taufik.  Pada 2019, Muhammad Tauifk yang disapa Emte, dalam kolaborasinya dengan Giordano mengangkat karya seni (artwork) dengan tokoh Gugug.
Giordano Giordano, sejak 2017, tetap menggandeng ilustrator Indonesia, Muhammad Taufik. Pada 2019, Muhammad Tauifk yang disapa Emte, dalam kolaborasinya dengan Giordano mengangkat karya seni (artwork) dengan tokoh Gugug.

 

Gugug adalah karakter seekor anjing sebagai ikon utama.

Gugug digambarkan punya sifat ceria, setia, baik hati, penolong, dan bisa berbaur dengan siapa saja.

Gugug berpetualang dan harus bertahan hidup di kota besar.

Emte, sehubungan dengan hal tersebut, turut menambahkan unsur parade dalam artwork-nya.

"Tujuannya, menambahkan semangat nasionalisme dan juga menggambarkan kebanggaan akan Indonesia," kata Emte.

Gugug yang terdapat dalam parade digambarkan sebagai sosok yang menyatukan perbedaan.

Gugug pun membawa semangat nasionalisme kepada masyarakat Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com