KOMPAS.com - Salah satu faktor keberhasilan tim nasional U-15 Indonesia memuncaki klasemen Grup A Piala AFF U-15 2019 terletak pada kebugaran fisik mereka.
Menurut pelatih U-15 Indonesia, Bima Sakti, para pemainnya memang diwajibkan mengikuti program pemulihan selama berlangsungnya turnamen.
Kebugaran menjadi sorotan penting bagi Bima karena timnas U-15 Indonesia harus menghadapi jadwal ketat atau bermain dua hari sekali.
Baca juga: Umuh Muchtar Minta Ada Lembaga yang Audit Keuangan PSSI
Oleh karena itu, Bima meyakini bahwa pemain harus diberikan pemahaman sejak dini tentang pentingnya recovery.
"Kita harus menanamkan pemahaman yang baik kepada anak-anak tentang menjadi pemain sepak bola profesional," ujar Bima yang dikutip dari situs PSSI.
"Mereka bukan sekadar main sepak bolanya, tetapi juga harus paham hal-hal yang menjadi pendukung berkegiatan sepak bola mereka," kata Bima melanjutkan.
Pada hari libur pertandingan, timnas U-15 selalu dibagi menjadi dua grup.
Dua grup itu terdiri dari mereka yang bermain pada hari sebelumnya, dan sebagian lainnya yang tidak bermain.
Di samping itu, Bima juga memiliki metode latihan khusus agar anak-anak tetap berlatih, tetapi tidak tertekan dan stres.
"Anak-anak kami berikan juga permainan-permainan dalam latihan. Ini bertujuan agar mereka tidak stres," ujar Bima.
"Secara tidak langsung aktivitas itu juga mengasah kekompakan dan kebersamaan mereka."
Terapi es
Selain program latihan ringan yang menyenangkan untuk menjaga kondisi fisik dan mental, di sela-sela libur pertandingan, Bima juga selalu mewajibkan terapi es.
Terapi es ini dilakukan setelah demi kebutuhan otot mereka yang lelah. Mereka biasanya berendam dalam bak berisi es di hotel.
Berendam es yang dimaksud Bima ini dikenal dengan sebutan krioterapi.
Baca juga: Timnas U-18 Indonesia Sudah Siap Tempur Hadapi Filipina
Kegiatan ini menjadi hal yang lumrah dilakukan para atlet top profesional di penjuru dunia, termasuk para pesepak bola.
Menurut dokter timnas U-15, Ifran Akhmad, suhu dingin membantu para atlet mengurangi lelah otot setelah aktif berolahraga.
"Otot-otot pemain yang tegang akan menjadi rileks dalam suhu yang dingin. Krioterapi juga dapat melancarkan proses peredaran darah pada tubuh mereka," kata Ifran.
"Setelah pertandingan atau setelah latihan, kami memberikan terapi es bagi para pemain untuk mengurangi cedera dan kelelahan atau muscle fatique," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.