Pelemparan yang dilakukan sejumlah oknum suporter itu menyebabkan pecahnya kaca bus sehingga melukai beberapa kru Persija.
Deputi Sekjen PSSI Marshal Masita menyatakan bahwa penjualan tiket laga leg kedua final Piala Indonesia 2019 secara offline oleh pihak PSM Makassar memicu peristiwa itu.
Menurut Marshal, pihak PSM Makassar sebenarnya sudah menjual tiket secara reguler melalui sistem online.
Namun, fakta di lapangan ternyata ada penjualan tiket yang dilakukan secara offline tanpa adanya koordinasi.
"Tanpa koordinasi dengan kami, tanpa koordinasi dengan Polres, mereka menjual tiket tambahan di stadion," ujar Marshal yang dikutip dari Antara, Minggu (28/7/2019) malam.
Pihak PSM, kata Marshal, menjual 600 tiket secara offline di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, pada Sabtu lalu.
PSSI menilai maksud mereka baik, yakni ingin memberikan jatah kepada pendukung PSM yang berasal dari luar Makassar.
Baca juga: Alasan Arema FC Jual Produk Secara Online
Akan tetapi, gelombang suporter dari luar Makassar ternyata melebihi jumlah tiket offline yang disediakan.
"Tiket yang mau mereka lepas 600 lembar, tetapi suporter yang datang sekitar 2.000 orang," kata Marshal.
Kondisi itu membuat suporter berkerumun di stadion dan pada saat yang sama Persija Jakarta sedang melakukan latihan di Stadion Andi Mattalatta pukul 16.00 WITA.
Seusai latihan, Persija yang berada di dalam bus berhadapan dengan ribuan suporter yang tidak mendapatkan tiket.
Oknum-oknum suporter yang berkerumun di stadion pun melempari bus Persija sehingga membuat sejumlah kru terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.