KOMPAS.com - Laga kedua final Piala Indonesia 2019 terpaksa ditunda hanya beberapa jam sebelum pertandingan PSM Makassar vs Persija Jakarta dijadwalkan bergulir pada Minggu (28/7/2019) sore WITA.
Pihak PSSI, melalui Deputi Sekjen Bidang Pengembangan Bisnis Marshal Masita mengatakan kalau penundaan laga PSM vs Persija ini mempunyai dampak besar ke organisasi mereka.
Keputusan PSSI untuk menunda partai puncak tersebut berdasarkan permintaan Persija Jakarta menuai kritik tajam di media sosial.
Baca Juga: Final Piala Indonesia PSM VS Persija Ditunda, Serupa Final Copa Libertadores 2018
Namun, PSSI menilai kalau mereka juga menjadi korban dalam penundaan ini.
"Ujung-ujung publik mungkin bakal bilang bahwa PSSI yang menjadi biang onar. Kami langganan lah. Namun, apabila berbicara soal pihak-pihak terkait, PSSI dalam hal ini pihak paling dirugikan," ujar Marshal secara eksklusif kepada Kompas.com dan Antara beberapa jam setelah pertandingan dipastikan batal.
"Kami yang menghadapi sponsor karena sponsor turnamen ini dari PSSI. Kami yang menghadapi pihak televisi, tadi jam 1 siang saya telepon televisi untuk tayangan yang mereka siap on air pukul 15.30," lanjutnya.
"Slot itu sudah disiapkan. Bukan hanya slot, tayangan itu sudah ada komitmen iklan, tadi saya sudah mencoba menjelaskan dan mereka mengerti."
Menurutnya, reputasi PSSI di hadapan para sponsor juga sangat terkena dampak dari penundaan laga yang ditunggu-tunggu seperti final leg kedua Piala Indonesia ini.
"Sponsor pasti akan bertanya, 'ini jelas ga sih kapan finalnya?". Mereka bahkan mungkin sudah investasi miliaran untuk atribut sponsor," ujarnya.
"Tadi kami meminta sponsor evakuasi sekitar jam 14.00, minta tolong agar mereka meninggalkan stadion sebagai antisipasi adanya kerusuhan," lanjut Marshal lagi.
Ia mengatakan bahwa pihak televisi besar kemungkinan akan meminta kompensasi untuk hal-hal yang PSSI juga tak pernah mau inginkan terjadi.
Marshal lalu mengatakan bahwa Komite Disiplin (Komdis) PSSI akan bergulir pada Senin (29/7/2019) untuk membahas isu tersebut.
Pertemuan itu dipercepat agar PSSI dapat mengetahui hasil Komdis terkait penundaan. Apa pun hasil dari Komdis ini, PSSI memang harus segera menentukan jadwal baru.
Ia mengaku bahwa PSSI harus berkoordinasi dengan PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator liga karena mereka yang mengatur jadwal.
Namun, Marshal juga mengakui tak mudah bagi PT LIB untuk mencari jadwal kosong karena kalendar sangat ketat dengan klub-klub kini bisa bermain hingga tiga kali seminggu.