Namun, akhirnya mereka kooperatif dan koreo raksasa itu pun terbentang penuh jelang kick-off.
Emier menambahkan bahwa ICI bekerja sama dengan suporter Inter Milan di Singapura dan para panitia International Champions Cup agar dapat izin mengibarkan koreo raksasa tersebut.
Spanduk tersebut kabarnya ditinggal di Singapura setelah pertandingan.
Baca Juga: PSSI Hadirkan Liga 1 Putri, 10 Tim Sudah Siap untuk Memeriahkan
Fans-fans Inter Milan dari regional Asia Tenggara turut membantu kelancaran koreo tersebut walau jumlah mereka tidak banyak.
"Mungkin hanya sekitar 20 orang, terbanyak memang dari Indonesia. Total ada sekitar 350 orang yang jalan dari Tanah Air. Ada setiap perwakilan dari 174 chapter regional kami," ujar penggemar Javier Zanetti tersebut.
Emier menambahkan kalau perwakilan Inter Milan juga mengatakan bahwa sepanjang tur mereka, hanya fans dari Indonesia saja yang bikin koreografi seperti itu.
Pihak Inter mengaku tak melihat hal serupa saat menjalani pramusim ke Amerika Serikat atau China.
Bahkan, hanya suporter dari Indonesia yang membuat koreo seperti itu dari dua kali kunjungan Inter Milan ke Singapura, termasuk pada tahun lalu.
Emier juga mengomentari kerusuhan antara suporter Inter Milan dan Juventus di Nanjing, China, yang menjadi viral lewat media sosial.
Ia mengatakan kalau kerusuhan seperti itu jangan sampai terjadi dengan suporter asal Indonesia.
"Menurut saya mereka fans yang belum dewasa. Selama di Singapura kami juga sering berhadap muka dengan suporter lawan dan adu chant tetapi damai-damai saja," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.