JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar kembali kompetisi sepak bola tingkat siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kegiatan itu, sebagaimana keterangan tertulis dari Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud, hari ini, Selasa (23/7/2019), bertajuk Gala Siswa Indonesia (GSI).
Kemendikbud menjalin kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Ini penyelenggaraan kedua kalinya," tulis pernyataan tersebut.
GSI sudah menyelesaikan seleksi tingkat kecamatan mulai 1 Februari 2019 sampai dengan 15 April 2019.
Seleksi itu diikuti oleh 2.511 tim.
Seleksi kemudian beranjak ke tingkat kabupaten/kota.
Seleksi itu tengah berjalan hingga 30 Juli 2019 dari 1 April 2019.
Pada seleksi tahap ini, ikut serta 276 tim.
Baca juga: Jawa Timur Rebut Juara Pertama Kompetisi Gala Siswa Indonesia 2018
Nasional
Sedangkan pertandingan tingkat nasional akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2019 hingga 20 Oktober 2019, di Jakarta.
“Suatu kebahagian bagi kita, tahun ini untuk kedua kalinya GSI diselenggarakan. Gala siswa ini bisa menjadi wadah penyaluran bakat siswa, bahkan menjadi kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh para siswa," kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano, saat membuka rapat koordinasi dan drawing GSI jenjang SMP tahun 2019, di Jakarta, Selasa (23/07/2019).
"Ini sangat baik karena melalui olahraga, penguatan pendidikan karakter dapat dikembangkan dan dipraktikkan,” ucapnya lagi.
Rapat diikuti oleh dinas pendidikan provinsi, LPMP, dan perwakilan PSSI dari 34 provinsi.
Rakor GSI tahun ini juga mengagendakan drawing GSI SMP tingkat nasional, pembahasan rencana aksi kompetisi GSI, dan kegiatan bertukar pikiran tentang regulasi pertandingan GSI tingkat provinsi dan nasional.
Mengingat kembali awal penyelenggaraan GSI, Supriano mengatakan, bahwa pencetus penyelenggaraan GSI adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy.
“Awal diselenggarakannya GSI tahun kemarin, kami mempersiapkannya hanya selama tiga bulan. Saat itu saya sebagai Direktur SMP diperintahkan Mendikbud dalam untuk membuat terobosan menjawab pendidikan karakter dan mencetak anak berprestasi di bidang olahraga, salah satunya sepak bola. Maka tercetuslah penyelenggaraan GSI ini,” terang Supriano.
Selain itu, lanjut Supriano, pelaksanaan GSI merupakan salah satu program konkret yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mendukung Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional.
Mayjen TNI (Purn) Suwarno, Wakil I Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga dan Bidang Pembinaan Organisasi KONI, memberikan apresiasi kepada Kemendikbud yang telah mencetuskan penyelenggaraan GSI.
“Atas nama jajaran KONI menyambut baik dan mengapresiasi prakasa dan inisiatif untuk menjadikan sepak bola sebagai ikon kemendikbud dalam pembinaan atlet Indonesia,” ucap Suwarno.
Ia berharap Kemendikbud dapat melebarkan sayap ke cabang olahraga lainnya, seperti atletik dan renang.
“Kami sangat berharap program kaderisasi atlet dapat melebar ke cabang lainnya khususnya atletik dan renang. Sukses terus penyelenggaraan gala siswa,” tuturnya.
Pengundian pembagian kelompok (drawing) GSI tingkat nasional tahun 2019 menghasilkan 8 kelompok (group).
Grup A terdiri dari Provinsi Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, dan Kepulauan Riau.
Grup B yakni Provinsi Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Sulawesi Tenggara.
Grup C adalah Provinsi D.I. Yogyakarta, Aceh, Maluku Utara, dan NTT.
Grup D yaitu Provinsi Jambi, Sulawesi Selatan, NTB, dan Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, Grup E terdiri dari Provinsi Jawa Barat, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, dan Maluku.
Grup F adalah Provinsi Banten, Papua Barat, Lampung, dan Sulawesi Tengah.
Grup G yaitu Provinsi DKI Jakarta, Bengkulu, Papua, dan Sumatera Selatan.
Grup H adalah Provinsi Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Gorontalo.
“Kami atas nama penyelenggara GSI SMP tahun 2019 mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama dan antusias semua pemangku kepentingan dalam menyukseskan kegiatan sepakbola usia SMP. Apresiasi yang tak terhingga bagi sekolah, kecamatan, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi dan LPMP, yang terus menyiapkan dan memfasilitasi bibit-bibit atlet sepakbola sejak dini,” pungkas Poppy.