Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Menpora saat Pembukaan PON Papua

Kompas.com - 23/07/2019, 21:05 WIB
Josephus Primus

Penulis

MIMIKA, KOMPAS.com - Ada sebuah permintaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat Pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, tahun depan.

Sebagaimana diketahui, PON Papua digelar pada 2020.

PON tersebut merupakan penyelenggaraan kali ke-20.

Baca juga: Sepeda Nusantara di Jayapura Diikuti Atlet PON Papua


"Saya minta tarian Seka bisa ditampilkan di pembukaan PON 2020 sehingga semua peserta nanti bisa ikut tarian Seka massal dan tarian seka bisa dikenal luas di seluruh Indonesia," kata Imam Nahrawi di Timika, Selasa (23/7/2019).

Keterangan tertulis yang diterima Kompas.com dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menunjukkan, Imam Nahrawi, pada Selasa sore ikut dalam festival tarian Seka massal.

Selain Imam dan istri, sejumlah deputi Kemenpora juga ikut menari.

Perhelatan itu dilaksanakan di Lapangan Eks Pasar Swadaya, Jalan Yos Sudarso, Timika.

Menpora Imam Nahrawi sedang meninjau Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, yang akan digunakan dalam penyelenggaraan PON XX 2020 di Papua (21/06/2019)KOMPAS.com/DHIAS SUWANDi Menpora Imam Nahrawi sedang meninjau Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, Papua, yang akan digunakan dalam penyelenggaraan PON XX 2020 di Papua (21/06/2019)


Semangat

Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli, Menpora meminta semua pihak wajib memberikan motivasi kepada para generasi muda untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya karena di pundak generasi mudalah masa depan bangsa dan negara Indonesia dipertaruhkan.Kementrian Pemuda dan Olahraga Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli, Menpora meminta semua pihak wajib memberikan motivasi kepada para generasi muda untuk bisa meraih pendidikan setinggi-tingginya karena di pundak generasi mudalah masa depan bangsa dan negara Indonesia dipertaruhkan.

Kondisi Lapangan Eks Pasar Swadaya yang becek dan berlumpur akibat diguyur hujan sepanjang hari tidak menyurutkan langkah Menpora Imam Nahrawi untuk ikut bergoyang bersama lebih dari 1.000 pelajar SMP se-Kota Timika.

Menpora Imam Nahrawi yang hanya mengenakan sandal jepit didampingi Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang beberapa kali masuk ke dalam rombongan pelajar mengikuti irama musik tifa Kamoro menggoyangkan kaki, pinggul, dan tangan.

Hal ini membuat para pelajar Timika semakin bersemangat.

Menpora Imam Nahrawi sedang menguji coba rumput Stadion Papua Bangkit,, Kabupaten Jayapura, Papua (21/06/2019)KOMPAS.com/Dhias Suwandi Menpora Imam Nahrawi sedang menguji coba rumput Stadion Papua Bangkit,, Kabupaten Jayapura, Papua (21/06/2019)

Menpora, lebih lanjut, berharap Pemkab Mimika bisa menata dan mengelola Lapangan Eks Pasar Swadaya agar dijadikan lokasi untuk kegiatan pemuda kreatif, kegiatan olahraga, kegiatan kesenian, kebudayaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

"Pak Wakil Bupati, tolong jadikan tempat ini sebagai taman yang bagus karena tempatnya keren banget. Kalau tidak keren, saya tidak mungkin lepas sepatu tadi. Saya sengaja lepas sepatu dan memakai sandal untuk memastikan lumpur itu bagus, termasuk celana saya tidak akan dicuci sebagai kenang-kenangan lumpur Mimika," kata Imam Nahrawi dengan nada gurau.

Menpora Imam Nahrawi sedang meninjau Stadion Papua Bangkit yang akan digunakan dalam penyelenggaraan PON XX 2020 di Papua (21/06/2019)KOMPAS.com/Dhias Suwandi Menpora Imam Nahrawi sedang meninjau Stadion Papua Bangkit yang akan digunakan dalam penyelenggaraan PON XX 2020 di Papua (21/06/2019)

Meski kondisi Lapangan Eks Pasar Swadaya Timika berlumpur dan becek, Menpora mengaku tidak risih turut ambil bagian dalam tarian seka massal bersama ribuan pelajar SLTP Timika.

"Saya ingin berbaur dengan anak-anaku sekalian, para penari Seka yang luar biasa," tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com